Detail Article
Yuk Kenali Gejala Hipervitaminosis D
dr. Kupiya TW
Des 30
Share this article
5a626708d187a1d0c1d8cd9586712524.jpg
Updated 29/Des/2020 .

Vitamin D merupakan vitamin yang banyak bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan memainkan peran penting untuk kesehatan dan fungsi sel yang seharusnya. Banyak orang yang tidak memiliki cukup kadar vitamin D dalam darah sehingga pemberian suplementasi sangat umum dilakukan. Sehingga, juga sangat mungkin (walaupun jarang terjadi) untuk vitamin menumpuk di dalam tubuh dan mencapai kadar toksik di dalam tubuh. 

Vitamin D bermanfaat untuk absorpsi kalsium, fungsi imun tubuh yang optimal dan melindungi tulang, otot dan kesehatan jantung. Selain suplemen, vitamin D bisa didapatkan secara alami dalam makanan dan dapat diproduksi oleh tubuh ketika tubuh terpajan sinar matahari. Defisiensi vitamin D sangatlah umum terjadi. Diperkirakan sekitar 1 miliar orang diseluruh dunia tidak memiliki kadar yang cukup untuk vitamin ini.

 

Vitamin D2 dan D3 dapat dikonsumsi dalam bentuk suplementasi. Vitamin D3 bisa dihasilkan dari pajanan sinar matahari dan ditemukan pada produk hewan, sedangkan vitamin D2 bisa didapatkan pada tumbuhan. Vitamin D3 dapat meningkatkan kadar dalam darah lebih signifikan dibandingkan dengan vitamin D2. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian 100 IU vitamin D3 yang dikonsumsi setiap hari rata-rata dapat meningkatkan kadar vitamin D dalam darah 1 ng/ml.


Namun, penggunaan vitamin D3 dosis tinggi untuk waktu yang panjang dapat menyebabkan penumpukan pada tubuh dan intoksikasi vitamin D dapat terjadi ketika kadarnya melebihi 150 ng/ml (375 nmol). Karena vitamin ini merupakan vitamin larut lemak dan dilepaskan ke dalam pembuluh darah perlahan-lahan, efek toksisitasnya dapat berlangsung selama beberapa bulan setelah berhenti menggunakan suplemen. 


Beberapa gejala yang dapat muncul jika tubuh kita kelebihan vitamin D:

1. Peningkatan kadar vitamin D dalam darah

Kadar vitamin D dalam darah yang adekuat dapat meningkatkan imunitas tubuh dan melindungi dari osteoporosis dan kanker. Walaupun kadar vitamin D targetnya adalah 30 ng/ml sudah dianggap adekuat, namun Vitamin D Council merekomendasikan kadarnya pada 40-80 ng/ml dan kadar yang lebih dari 100 ng/ml dapat membahayakan walaupun hal ini sangat jarang terjadi.

Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi pada 20.000 orang lebih dari 10 tahun hanya didapatkan 37 orang yang mencapai kadar lebih dari 100 ng/ml dan 1 orang mengalami toksisitas pada kadar 364 ng/ml. Pada 1 studi kasus didapatkan wanita dengan kadar 476 ng/ml setelah menerima suplemen dengan dosis 186.900 IU setiap hari selama 2 bulan. Wanita ini mengalami kelemahan, mudah lupa, mual, muntah, gangguan bicara, dan gejala lainnya. Oleh karenanya disarankan penggunaan vitamin D ini tidak melebihi 10.000 IU per hari.


2. Peningkatan kadar kalsium darah

Vitamin D bermanfaat meningkatkan absorpsi kalsium dari makanan yang kita makan. Namun, jika vitamin D berlebihan maka kalsium darah juga dapat meningkat sehingga menyebabkan gejala yang membahayakan. Gejala hiperkalsemia antara lain: gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan nyeri perut; kelelahan, pusing; haus; sering berkemih. Range normal dari kalsium darah adalah 8,5-10,2 mg/dl. Pada 1 kasus orang tua dengan demensia yang mendapat 50.000 IU vitamin D setiap hari selama 6 bulan menjadi rutin masuk rumah sakit yang dikaitkan dengan gejala kelebihan kadar kalsium.6 Selain itu juga ada laporan 2 laki-laki yang minum vitamin D sembarangan menyebabkan peningkatan kadar kalsium menjadi 13,2-15 mg/dl. Untuk mengembalikan kadarnya ke semula dibutuhkan 1 tahun setelah berhenti mengkonsumsi suplemen.


3. Mual, muntah dan tidak nafsu makan

Gejala ini sebenarnya adalah gejala kelebihan kalsium di dalam darah walaupun tidak semua orang dengan kelebihan kalsium dalam darah mengalami hal ini.


4. Nyeri perut, konstipasi atau diare

Nyeri perut, konstipasi dan diare merupakan keluhan yang umum terjadi pada intoleransi makanan atau irritable bowel syndrome dan juga bisa menjadi tanda dari peningkatan kadar kalsium karena intoksikasi vitamin D. Keluhan ini akan berkurang setelah berhenti mengonsumsi suplemen.


5. Tulang keropos

Vitamin D berperan penting dalam absorpsi kalsium dan metabolisme tulang sehingga sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Penelitian menyebutkan bahwa vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kadar vitamin K2 dalam darah sedangkan vitamin K2 bermanfaat untuk menjaga kalsium di dalam tulang dan tidak keluar ke dalam darah. Untuk mencegah tulang keropos hindari suplementasi vitamin D berlebihan dan konsumsi suplemen K2 atau makan makanan yang kaya akan K2 seperti susu dan daging merah.


6. Gangguan ginjal

Konsumsi vitamin D berlebihan dalam jumlah waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Pada salah satu penelitian, seorang laki-laki dirawat karena gagal ginjal, peningkatan kadar kalsium dalam darah dan gejala lainyang muncul setelah mendapatkan injeksi vitamin D yang diresepkan oleh dokter. Gagal ginjal dapat diperbaiki menggunakan medikasi dan hidrasi oral maupun intravena. 




Image: Ilustrasi (sumber: https://www.diabetes.co.uk/food/vitamin-d.html)

Referensi:

1. Sahota O. Understanding vitamin D deficiency. Age Ageing. 2014;43(5):589-91.

2. Trang HM, Cole DE, Rubin LA, Pierratos A, Siu S, Vieth R. Evidence that vitamin D3 increases serum 25-hydroxyvitamin D more efficiently than dose vitamin D2. Am J Clin Nutr. 1998;68(4):854-8.

3. Marcinowska-Suchowierska E, Kupisz-urbanska M, Lukaszkiewicz J, Pludowski P, Jones G. Vitamin D toxicity-A clinica perspective. Front Endocrinol. 2018;9:550.

4. Holick MF, Chen TC. Vitamin D deficiency: a worldwide problem with health consequences. Am J Clin Nutr. 2008;87(4):1080S-6S.

5. Dudenkov DV, Yawn BP, Oberhelman SS, Fischer PR, Singh RJ, Cha SS, et.al. Changing incidence of serum 25-hydroxyvitamin d values above 50 ng/ml: A 10 year population based study. Mayo Clin Proc. 2015;90(5):577-86.

6. Mannheimer B, Torring O, Nathanson D. Vitamin D intoxication caused by drugs bought online. Lakartidningen. 2015 Jun 2;112

7. Araki T, Holick MF, Alfonso BD, Charlap E, Romeo CM, Rizk D, Newman LG. Vitamin d intoxication with severe hypercalcemia due to manufacturing and labelling errors of two dietary supplements made in the United States. J CLin Endocrinol Metab. 2011;9 (12):3603-8.

8. Alshahrani F, Aljohani N. Vitamin D:Deficiency, sufficiency and toxicity. Nutrients. 2013;5(9):3605-16.

9. Chiricone D, De Santo NG, Cirillo M. Unusual cases of chronic intoxication by vitamin D. J Nephrol. 2003;16(6):917-21.


Share this article
Related Articles