Detail Article
Manfaat Profilaksis GCSF Pada Kemoterapi Adjuvan TC
dr. Hastarita Lawrenti
Des 04
Share this article
e6d95c468367692a0e4751985e3b362d.jpg
Updated 04/Des/2020 .

Kemoterapi docetaxel dan cyclophosphamide (TC) merupakan salah satu terapi adjuvan standar untuk kanker payudara yang mampu memperbaiki disease free survival (DFS) dan overall survival (OS) pasca pembedahan dibandingkan kemoterapi doxorubicin dan cyclophosphamide (AC). Kejadian demam neutropenia karena TC bervariasi dalam uji klinik dan termasuk efek samping kemoterapi yang mengancam nyawa. 

Granulocyte colony-stimulating factor (GCSF) telah terbukti menurunkan demam neutropenia dengan meningkatkan produksi granulosit dan fungsi neutrofil. Guideline ASCO, EORTC, dan NCCN telah merekomendasikan pemberian GCSF pada regimen terapi dengan risiko tinggi demam neutropenia (> 20%). Regimen TC termasuk regimen dengan risiko tinggi demam neutropenia


Studi retrospektif dilakukan pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi TC untuk mengetahui frekuensi demam neutropenia dan intensitas dosis relatif (RDI) dan populasi yang sesuai untuk diberikan profilaksis GCSF. Pasien mendapat terapi adjuvan docetaxel 75 mg/m2 dan cyclophosphamide 600 mg/m2 secara IV hari 1 setiap 3 minggu selama 4 siklus. Trastuzumab 8 mg/kg (dilanjutkan dengan 6 mg/kg setelah 2 siklus) diberikan pada pasien dengan HER2 positif (7,3%). Sejumlah 55 pasien mendapat profilaksis primer (GCSF: 20 pasien dan antibiotik: 35 pasien).


Hasil dari studi ini yaitu: (n= 205), median usia pasien 53 tahun. Sejumlah 38% dari pasien berusia = 60 tahun. Sebagian besar pasien adalah dengan stadium I (33,7%) atau stadium II (57,6%) saat diagnosis. Demam neutropenia dijumpai pada 70 pasien (35,7%). Kejadian demam neutropenia dijumpai pada 41,1% dari pasien tanpa profilaksis apapun dan 5% dari pasien dengan profilaksis GCSF. Profilaksis dengan GCSF menurunkan kejadian demam neutropenia secara bermakna (p= 0,001) sedangkan profilaksis antibiotik tidak (p= 0,337). Dalam analisis multivariate, faktor risiko independen demam neutropenia adalah usia lanjut (= 60 tahun; p= 0,017) dan tanpa profilaksis primer GCSF (p= 0,011). Sejumlah 11 pasien (5,6%) dirawat inap yang mana 8 pasien (72,7%) termasuk lanjut usia. Median intensitas dosis relatif docetaxel dan cyclophosphamide adalah 96,7% dan 99,7%.


Kesimpulan dari studi ini adalah kejadian demam neutropenia selama kemoterapi TC termasuk tinggi dan profilaksis primer GCSF menurunkan kejadian demam neutropenia. Profilaksis primer dengan GCSF termasuk terapi yang efektif untuk mencegah demam neutropenia selama kemoterapi TC. Profilaksis GCSF dapat dipertimbangkan pada pasien lanjut usia berdasarkan rendahnya rawat inap dan intensitas dosis relatif yang tinggi dengan profilaksis.

 


Image: Ilustrasi (sumber: https://www.ochealthsystem.org/medical-services/oncology/)

Referensi: 

1. Kimura Y, Sasada S, Emi A, Masumoto N, Kadoya T, Okada M. Febrile neutropenia and role of prophylactic granulocyte colony-stimulating factor in docetaxel and cyclophosphamide chemotherapy for breast cancer. Support Care in Cancer 2020 doi: 10.1007/s00520-020-05868-1.

2. Rapoport BL, Aapro M, Paesmans M, Van Eeden R, Smit T, Krendyukov A, et al. Febrile neutropenia (FN) occurrence outside of clinical trials: Occurrence and predictive factors in adult patients treated with chemotherapy and an expected moderate FN risk. Rational and design of a real-world prospective, observational, multinational study. BMC Cancer 2018;18:917.


Share this article
Related Articles