Detail Article

Pemeriksaan Laboratorium Pada Terduga Infeksi Virus Corona Baru (2019 - nCoV)

dr. Kupiya Timbul Wahyudi
Jan 29
Share this article
img-Lab1.jpg
Updated 26/Agt/2022 .

Agen penyebab yang bertanggungjawab dari kasus pneumonia di Wuhan belum sepenuhnya diverifikasi, tetapi Betacoronavirus baru dilaporkan telah dikultur dari setidaknya satu pasien pneumonia dan ditandai dengan mikroskop elektron dan sekuensing genom dan telah terdeteksi oleh PCR (polymerase chain reaction) di 15 pasien lainnya.

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang digunakan pada pasien dicurigai infeksi coronavirus meliputi:


1. Pemeriksaan Mikroskop

Pemeriksaan dengan mikroskop cahaya dan elektron dapat dengan cepat memberikan informasi pertama tentang agen penyebab potensial dalam bahan klinis. Namun pengujian selanjutnya diperlukan untuk mengidentifikasi patogen.


2. Kultur

Kultur virus sering dianggap sebagai "standar emas" untuk diagnosis laboratorium infeksi virus saluran pernapasan. Laboratorium dengan pengalaman dan fasilitas yang sesuai, dapat untuk mengisolasi virus. Rekomendasi ini tidak mencakup prosedur isolasi virus. Kultur virus yang memiliki implikasi keamanan hayati yang penting, tergantung pada jenis virus, patogenisitas dan mekanisme penyebarannya.


3. Pemeriksaan molekuler

Sejumlah metode dan sistem untuk identifikasi cepat dan sensitif dari urutan genetik patogen baru telah dikembangkan dan disempurnakan. Berbagi informasi urutan gen semacam itu di antara kolaborator sangat penting untuk mengidentifikasi patogen dengan cepat dan untuk mengembangkan diagnostik spesifik. Selain mengidentifikasi patogen baru, data sekuens juga dapat memberikan informasi berharga untuk memahami asal-usul virus dan bagaimana penyebarannya. WHO telah menerbitkan Draft kode etik untuk penanganan Data Urutan Genetik terkait wabah.


4. Pemeriksaan serologi

Pengujian serologis mungkin berguna untuk mengkonfirmasi tanggapan imunologis terhadap patogen dari kelompok virus tertentu, misal coronavirus. Hasil terbaik dari pengujian serologis membutuhkan pengumpulan sampel serum berpasangan (dalam fase akut dan pemulihan) dari kasus yang sedang diselidiki.


Dengan tidak adanya informasi urutan bersama dari patogen diduga dari wabah Wuhan, laboratorium mungkin ingin menggunakan uji coronavirus keseluruhan untuk amplifikasi diikuti oleh urutan amplikon untuk karakterisasi dan konfirmasi. Konfirmasi eksternal harus dicari dari laboratorium rujukan yang dapat menggunakan tes tambahan. Penting untuk mempertimbangkan bahwa empat coronavirus manusia (HcoVs) bersifat endemik secara global: HCoV-229E, HCoV-NL63, HCoV-HKU1 serta HCoV-OC43. Dua yang terakhir adalah betacoronavirus. Dua betacoronavirus lain yang menyebabkan infeksi zoonosis pada manusia adalah MERS-CoV, diperoleh melalui kontak dengan unta "dromedaris" dan SARS ditularkan dari musang dan kelelawar yang ada di gua.

 

 

Silahkan baca juga: Starmuno, membantu memperbaiki daya tahan tubuh


Image: Ilustrasi (sumber: https://robertmorris.edu/)

Referensi: Laboratory testing of human suspected cases of novel coronavirus (nCoV) infection Interim guidance. 10 January 2020 (internet cited 27/1/2020). Available: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/330374/WHO-2019-nCoV-laboratory-2020.1-eng.pdf

Share this article
Related Articles
Related Products
904fa48e7a72a2bd2060d442710a32b9.jpg
36a454e45bc991e6a9f5c4a30af05ecf.jpg
997fdc3c2310a83fc7a55830d2f23aaa.jpg
6f8d27e018aa1599a03aeaf99e5518a2.jpg
e24c08ba9977ec17085b4875e08b19a9.jpg
21d69f2e287ce250dbe7cb364df65d4b.jpg
900c2356dee3ff4aee51683fee4f262e.jpg
ef07f199ade8734eac07de215f13f047.jpg
2959c57d037ec10e61dee930e91458f1.jpg
3dba097662f2977298cafaaf733471f6.jpg