Detail Article

Pemberian Asam Amino Parenteral dapat Mempercepat Penyembuhan Luka Post-operatif

Laurencia Ardi
Apr 29
Share this article
img-doctor.jpg
Updated 29/Jul/2022 .

Selama periode peri-operatif, malnutrisi dapat mempengaruhi outcomes pasien seperti morbiditas, mortalitas, lamanya perawatan, kejadian infeksi, dan penyembuhan luka. Selain itu, dari penelitian juga menyebutkan bahwa malnutrisi selama peri-operatif merupakan faktor risiko penyembuhan luka yang lambat. 

Nutrisi parenteral parsial secara umum digunakan dalam jangka waktu pendek setelah pembedahan dan selama proses perpindahan ke asupan per oral atau nutrisi enteral. Kebanyakan nutrisi parenteral parsial komersial mengandung asam amino sekitar 3%, dekstrosa 7,5%, dan elektrolit. Namun, seringnya penggunaan cairan post-operatif hanya mengandung dekstrosa dan elektrolit tanpa adanya asam amino.

 

Selama periode peri-operatif, malnutrisi dapat mempengaruhi outcomes pasien seperti morbiditas, mortalitas, lamanya perawatan, kejadian infeksi, dan penyembuhan luka. Selain itu, dari penelitian juga menyebutkan bahwa malnutrisi selama peri-operatif merupakan faktor risiko penyembuhan luka yang lambat. Pada beberapa pasien saluran cernanya tidak bekerja secara optimal, sehingga tidak mampu mencerna nutrisi enteral. Oleh karena itu, pada kondisi tersebut membutuhkan nutrisi parenteral. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terjadi perubahan penyembuhan luka dengan pemberian nutrisi parenteral parsial segera setelah pembedahan.

 

Melalui penelitian preklinis ini, peneliti bertujuan untuk menilai efek pemberian nutrisi parenteral parsial yang mengandung asam amino terhadap penyembuhan luka dan status nutrisi. Subjeknya tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok A mendapatkan larutan pemeliharaan tanpa mengandung asam amino, kelompok B mendapatkan nutrisi parenteral parsial yang mengandung asam amino 1,5%, dan kelompok C mendapatkan nutrisi parenteral parsial yang mengandung asam amino 3%. Seluruh subjek mendapatkan kalori yang sama, yaitu 113 Kkal/kgBB, dan intervensi dilakukan selama 5 hari setelah pembedahan dibandingkan dengan yang hanya mengandung dektrosa dan elektrolit pada hewan coba yang dilakukan tindakan laparotomi. Parameter yang dinilai adalah penyembuhan luka (luar area luka) dan status nutrisi (berat otot skeletal).


Hasilnya menunjukkan pada kelompok B dan C berat otot skeletalnya lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kelompok A. Kelompok C secara bermakna mempunyai luas area luka yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok A. Disimpulkan bahwa pemberian nutrisi parenteral parsial yang mengandung asam amino selama 5 hari setelah pembedahan dapat mempercepat penyembuhan luka operasi.

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

Wada A, Sonoda C, Makino Y, Hama Y, Nagahama A, Harada D. Effects of parenteral amino acid administration on the postoperative nutritional status and wound healing of protein-malnourished rats. J Nutr Sci Vitaminol. 2018;64:34-40.

Share this article
Related Articles
Related Products
9005079a1eda624730b370c96dfa9025.jpg
fc150508ce840d1a950112643f07be98.jpg
d6a823bde4552ebac6b953cffcc2e52e.jpg
cc44d9d37f8c597b947b524c4bf9555e.jpg
456afbf5192c00c4818ce0d8d57ef3a9.jpg
72cc278b0b712031f85746c1d39ebedd.jpg
c03856df986de72665866f05ff10b536.jpg
f2e3682f1b88c743e63fbe432ab957ab.jpg
7ff42cab058b5586a684e11a766590f9.jpg
0d5d162fa2b93e7bdc58203d9383226f.jpg