Detail Article
Suplemen Nutrisi Oral Menurunkan Risiko Malnutrisi Kanker Ovarium
dr. Dedyanto Henky Saputra
Agt 20
Share this article
a7c23815d3998a61eeaca9da75513666.jpg
Updated 20/Agt/2021 .

Suplemen Nutrisi Oral (ONS) merupakan salah satu bentuk dukungan nutrisi yang efektif, yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin dalam makanan, serta memberikan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Secara umum menemukan bahwa ONS dapat meningkatkan status gizi dan kualitas hidup pasien kanker. 


Kanker ovarium adalah keganasan ginekologi ketiga yang paling umum di dunia dan memiliki insidens malnutrisi yang tinggi. Kemoterapi saat ini merupakan terapi umum bagi  kanker ovarium, tetapi efek samping yang dihasilkan dapat memperburuk kondisi malnutrisi.

 

Beberapa penelitian telah melaporkan efek dan manfaat ONS pada pasien kanker ovarium. Mengingat prevalensi malnutrisi yang tinggi pada pasien kanker ovarium dan potensi efek negatif malnutrisi pada pengobatan kanker, survival, dan kualitas hidup, penelitian tentang efek ONS pada pasien kanker ovarium yang menerima kemoterapi sangatlah diperlukan. Tujuan penelitian berikut adalah untuk mengetahui manfaat dari ONS pada pasien kanker ovarium yang menjalani kemoterapi.

 

Suatu studi dilakukan secara terkontrol acak tersamar tunggal. Pasien dengan kanker ovarium yang menerima kemoterapi secara acak dimasukkan ke dalam kelompok ONS atau non-ONS melalui metode randomisasi sederhana.

· Kelompok ONS diberikan 250 mL ONS (densitas kalori 1,06 kkal/mL, kandungan protein 0,0356 g per mL), tiga kali sehari, dan edukasi gizi.

· Kelompok kontrol menerima edukasi gizi saja.

Parameter utama yang dievaluasi adalah risiko malnutrisi pasien yang dinilai dengan Patient-Generated Subjective Global Assessment (PG-SGA). Parameter sekunder yang dievaluasi adalah hasil tes biokimia subjek penelitian pada setiap titik waktu pengukuran. Data dikumpulkan pada awal (T0), pasca-intervensi 3 minggu (T1), setelah 9 minggu periode follow up (T2), dan setelah 15 minggu periode follow up (T3). Model perhitungan persamaan estimasi umum digunakan untuk membandingkan perubahan hasil dari waktu ke waktu antar kelompok.

 

Hasilnya:

1. Sejumlah 60 subjek (30 pada kelompok ONS, 30 kelompok kontrol) dapat menyelesaikan penelitian, dan data dianalisis. Untuk data baseline, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok.

2. Kecenderungan progresif menuju perbaikan skor PG-SGA dari waktu ke waktu ditemukan dalam kelompok ONS, dengan skor menurun dari 9,27 ± 1,68 pada awal (T0) menjadi 5,87 ± 2,06 setelah intervensi (T3).

3. Kelompok ONS mencapai penurunan skor PG-SGA secara signifikan lebih besar pada T1 (p = 0,03, interval kepercayaan (CI) 95%  2,23 hingga -0,11), T2 (p = 0,001, 95% CI 2,86 hingga -0,74) dan T3 (p < 0,001, 95% CI 3,81 hingga 1,53), dibandingkan kelompok kontrol.  

4. Dalam hal hasil tes biokimia, pasien dalam kelompok ONS memiliki leukosit, limfosit, hemoglobin, albumin dan kadar protein total yang lebih baik daripada kelompok kontrol pada setiap titik waktu yang berbeda, dengan perbedaan statistik bermakna antara kedua kelompok (p <0,05).

Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ONS dapat secara signifikan mengurangi risiko malnutrisi pasien kanker ovarium yang menjalani kemoterapi. Selain itu, edukasi gizi tampaknya juga memiliki efek positif dalam mengurangi risiko malnutrisi pasien terutama pada saat awal kemoterapi.



Gambar: Ilustrasi 

Referensi:

Qin Nan, Jiang Guichun, Zhang Xu, Sun Di, Liu Meishuo. The Effect of Nutrition Intervention With Oral Nutritional Supplements on Ovarian Cancer Patients Undergoing Chemotherapy. Front. Nutr., 2021;8:685967 | https://doi.org/10.3389/fnut.2021.685967

 


Share this article
Related Articles