Nyeri kolik pada bayi merupakan fenomena umum yang terjadi sekitar 17-25% dalam 1 bulan pertama kehidupannya (biasanya usia 2 minggu) yang ditandai oleh frekuensi menangis bayi yang berlebihan dan bayi tampak rewel atau kadang disertai muka memerah hingga perut tegang. Puncak kejadian nyeri kolik ini terjadi pada usia antara 1,5 – 2 bulan, dan mulai menurun saat bayi menginjak usia 3 bulan ke atas.
Nyeri kolik ini berhubungan dengan kondisi mikrobiota saluran cerna yang belum matang dan rendahnya jumlah probiotik bifidobacterium, di mana berpotensi menyebabkan gerakan usus menjadi abnormal dan meningkatnya produksi gas di usus, sehingga timbul nyeri hilang-timbul.
Produksi gas yang berlebihan di usus, disebabkan fermentasi laktosa, karbohidrat, dan protein oleh bakteri-bakteri patogen seperti Escherichia, Klebsiella, Enterobacter. Bakteri-bakteri ini juga menyebabkan peradangan/inflamasi pada usus, sehingga berpotensi pula mencetuskan gerakan usus abnormal sehingga nyeri timbul.
Probiotik bifidobacterium spp. berperan dalam memperbaiki jumlah probiotik bifidobacterium, sistem imunitas tubuh (termasuk menekan radang usus, pencetus sinyal nyeri), dan bersifat antagonis melawan bakteri patogen/jahat yang memproduksi gas di usus.
Studi yang dipublikasi pada Juli 2021 oleh Chen K, et al, dilakukan dengan metode acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo, pada 192 pasien anak rata-rata usia 4-6 minggu dengan nyeri kolik. Kelompok BB-12 (n: 96) diberikan oral probiotik BB-12 sebanyak 6 tetes (1 x 109cfu)/ hari. Kelompok plasebo (n: 96) diberikan plasebo. Intervensi ini dilakukan selama 3 minggu. Follow-up dilakukan, dengan evaluasi rata-rata durasi menangis harian (per minggu), dan parameter imunologi pada fekal (kadar IgA, butirat, calprotection, human beta-defensin/HBD-2, dan cathelicidin) di akhir minggu ke-3. Laporan efek samping selama studi juga diperhatikan untuk mengevaluasi keamanannya.
Hasil studi menunjukkan penurunan rata-rata durasi menangis harian secara signifikan pada kelompok BB-12 sejak akhir minggu ke-1 intervensi dan mencapai penurunan >50% dari baseline pada akhir intervensi/minggu ke-3. Selain itu, persentase kesuksesan terapi yang dicapai lebih tinggi secara signifikan pada kelompok BB-12 dengan nilai p <0,001. Adanya peningkatan parameter imunologi yang signifikan pada kelompok BB-12. Tidak dilaporkan adanya efek samping selama intervensi studi ini berlangsung.
Pada studi ini, disimpulkan bahwa pemberian oral probiotik BB-12 sebanyak 6 tetes (1 x 109cfu)/hari, pada 96 bayi usia rata-rata 4-6 minggu dengan nyeri kolik, selama 3 minggu, secara signifikan menurunkan rata-rata durasi menangis harian sejak akhir minggu ke-1 terapi dan tercapai penurunan >50% pada minggu ke-3; serta meningkatkan parameter imunologis IgA, butirat, calprotection, human beta-defensin, dan cathelicidin. Selama studi ini, tidak ada efek samping yang dilaporkan.
Silakan baca: Liprolac baby, untuk mengoptimalkan kesehatan pencernaan bayi dan anak.
Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)
Referensi:
1. Chen K, Zhang G, Xie H, You L, Li H, Zhang Y et al. Efficacy of bifidobacteriumanimalissubsp. lactis, BB-12® on infant colic – A randomised, double-blinded, placebo-controlled study. Beneficial Microbes. July 2021
2. Zeevenhooven J, Browne PD, Hoir MPL, Weerth CD, Benninga MA. Infant colic: Mechanisms and management. Natural Reviews. 2018.