Vitamin merupakan kelompok senyawa yang diperlukan untuk fungsi, pertumbuhan, dan perkembangan sel normal. Vitamin dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit dan melindungi tubuh dari kerusakan sel. Vitamin dapat memicu, meningkatkan, dan meregulasi sistem imun. Vitamin A, C, dan E terutama membantu meningkatkan fungsi barier kulit/epitel. Kecuali vitamin C, semua vitamin juga diklaim penting untuk pembentukan antibodi. Secara komprehensif, asupan yang tidak cukup serta status nutrisi yang rendah dari vitamin tersebut dapat menekan imunitas, oleh karena itu, suplementasi vitamin tertentu dapat mendukung sistem pertahanan alami tubuh dengan meningkatkan semua level imunitas.
Vitamin E ditemukan di membran sel sebagai tocopherol, bersama dengan polyunsaturated fatty acid (PUFA) dalam fosfolipid. Telah diterima secara luas bahwa vitamin E bertindak sebagai antioksidan pada membran sel dan bekerja sebagai pemulung (scavenger) radikal bebas dengan menghambat peroksidasi PUFA. Vitamin E merupakan pertahanan utama terhadap oksidasi ini. Vitamin E juga melindungi protein pada membran sel dari radikal bebas.
Tanpa adanya vitamin E, PUFA di sepanjang membran sel akan teroksidasi dan menyebabkan injuri oksidatif yang akan mengakibatkan kerusakan sel. Membran sel yang rusak dapat mengubah fungsi seluler terkait membran dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian sel. Keseimbangan oksidan dan antioksidan berperan penting dalam respons imun. Tidak hanya mempengaruhi fungsi dan integritas lipid membran, protein, dan asam nukleat, tetapi juga dapat meregulasi transduksi sinyal dan ekspresi gen.
Meskipun vitamin E terutama dikenal sebagai antioksidan, laporan saat ini menunjukkan bahwa vitamin E juga mempunyai fungsi non-antioksidan. Membran seluler dan kejadian terkait membran berperan penting dalam inisiasi dan progresivitas respons imun, oleh karena itu sel imun mempunyai kandungan tocopherol yang lebih tinggi dibanding sel lain. Selain itu, sel imun secara teratur terpapar terhadap radikal bebas ROS (reactive oxygen species), karena ROS diproduksi sebagai bagian dari fungsi imun normal.
Vitamin E berperan sebagai imunoregulator dan berperan penting dalam meningkatkan respons imun, dengan menghambat radikal bebas dan membuatnya tidak aktif sebagai akibat dari aktivitas antioksidannya. Bukti ini menunjukkan bahwa vitamin E penting dalam fungsi sistem imun.
Konsumsi vitamin E menyebabkan stimulasi peningkatan multiplikasi limfosit T, peningkatan aktivitas sel sitotoksik, dan aksi makrofag dalam melawan infeksi lebih maksimal. Peningkatan vitamin E juga menghambat aktivasi enzim protein kinase C (PKC) yang menyebabkan penurunan trombosit, nitric oxide, dan juga menurunkan akumulasi superoxide dalam sel makrofag dan neutrofil.
Image: Ilustrasi (sumber: https://moogoo.com.au/)
Referensi:
1. Zhang L, Liu Y. Potential interventions for novel coronavirus in China: A systematic review. J Med Virol. 2020;92:479-90.
2. Aslam MF, Majeed S, Aslam S, Irfan JA. Vitamins: Key role players in boosting up immune response-A mini review. Vitam Miner 2017; 6:1.
3. Gay R, Meydani SN. The effects of vitamin E, vitamin B6, and vitamin B12 on immune function. Nutr Clin Care 200;4(4).