Detail Article

Mecobalamin Berpotensi Menghambat Replikasi Virus COVID-19 Yang Kuat

dr. Lupita Wijaya
Nov 15
Share this article
a75a7c214a83d14e57d47d3e488acb13.jpg
Updated 15/Nov/2021 .

Sekitar 22% pasien diabetes melitus di dunia, terkonfirmasi defisiensi vitamin B12. Metformin, obat utama pada terapi diabetes, memiliki bukti kuat yang konsisten mengenai hubungannya dengan defisiensi B12, karena obat ini menghalangi penyerapan vitamin B12 di intestinal yang melibatkan kalsium. Studi pilot menunjukkan bahwa pada 56 pasien lanjut usia (lansia) dengan diabetes melitus, 43% di antaranya mengalami defisiensi B12 dan 75%-nya memiliki hiperhomosisteinemia.

Studi di Jepang menunjukkan bahwa 11 pasien defisiensi B12 (terutama lansia dan pasien diabetes) mengalami secara signifikan, peningkatan rasio CD4+:CD8+ (p <0,05), penurunan fungsi sel NK (p <0,01) dan jumlah sel T CD8+ (p <0,01), serta limfopenia (p <0,01). Penurunan marker imun ini terperbaiki secara signifikan setelah 2 minggu pemberian mecobalamin 500 mcg/hari. Subjek sehat (kontrol dalam studi ini) juga memiliki profil imun (peningkatan sel limfosit termasuk T CD8+) lebih baik setelah pemberian B12 (p <0,05).1

 

Vitamin B12 adalah kofaktor utama dalam mengontrol kadar homosistein. Tanpa B12, asam folat dan vitamin B6 tidak dapat bekerja mengontrol homosistein. Homosistein tinggi adalah konsekuensi dari defisiensi B12 dan memicu peningkatan sel-sel pro-inflamatorik (IL-6, IL-8, TNF-α), kadar IFN-γ dan kadar D-dimer melalui peningkatan trombosis, serta kerusakan paru meningkat.1

 

Vitamin B12 memiliki fungsi kritikal/penting pada imunitas seluler (meningkatkan fungsi sel NK/natural killer) dan humoral (meningkatkan jumlah sel limfosit, termasuk sel T CD8+), serta menekan homosistein dan kadar sitokin pro-inflamatorik, terutama TNF-α. Pada replikasi virus COVID-19, mecobalamin, suatu vitamin B12 aktif, menjadi ranking ke-4 oleh FDA, sebagai suatu obat yang aman dan berpotensial untuk menjadi bagian dari terapi COVID-19, dikarenakan kemampuannya sebagai penghambat Mpro / main polypeptide protease of Sars-Cov-2 (A key enzyme for this viral replication). Afinitas Mecobalamin 1,99 kali lebih kuat dari kurkumin dan hydroxychloroquine, meskipun bersaing dengan ranking ke-2, yakni ribavirin dengan afinitas 2,01 kali. Mecobalamin juga menghambat aktivitas nsp12 / non-structural protein 12 (pengontrol aktivitas RNA-dependent-RNA polymerase (RdRP) yang bertanggungjawab pada replikasi genom virus COVID-19). Kedua aksi Mekobalamin ini ditujukan untuk menghambat terjadinya komplikasi multi-organ dari COVID-19.

 

Pada studi ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian mecobalamin 500 mcg/hari selama 2 minggu, secara signifikan memperbaiki profil imun pada pasien defisiensi vitamin B12 dan subjek sehat, dengan kadar homosistein yang terkontrol. Hasil ini dibutuhkan untuk meminimalisasi komplikasi COVID-19 pada dewasa dan lansia. Mecobalamin adalah satu-satunya vitamin yang mendapat posisi ke-4 oleh FDA, sebagai suatu obat yang aman dan berpotensi, dikarenakan memiliki aksi sebagai penghambat yang lebih kuat pada Mpro (enzim utama dalam replikasi virus) dan nsp12 (pengontrol utama replikasi genom virus) dalam replikasi virus COVID-19.



Silakan baca: Kalmeco, berisi mecobalamin, meningkatkan metabolisme asam nukleat, protein, dan lemak.

Gambar: Ilustrasi (sumber: www.paho.org)

Referensi:

1. Wee AKH. Covid-19’s toll on the elderly and those with diabetes mellitus – is vitamin B12 deficiency an accomplice? Medical Hypotheses. 2021;146:110374.

2. Narayanan N, Nair DT. Vitamin B12 may inhibit RNA-dependent-RNA polymerase activity of nsp12 from the SARS-CoV-2 virus. Preprints. 2020 23 March. 


Share this article
Related Articles
Related Products
c7bfd98f094ead9369504d1610e2abcf.jpg
f62e2d97ad44c68a53d3a3133e0ba435.jpg
6a4546d00a93928c274d33ad60065abe.jpg
0bcab55e2964aa38590fc4b6a2e4603a.jpg
bf395dbe06d3485fd0bfef5a98e319f2.jpg
8b8f86b712a585b43799bd481e410327.jpg
590faecd8786a474f59b61107c49058d.jpg
6aa6e520713ff3af0d21664234640e93.jpg
171eb348e9057e58c0ede120e034c913.jpg
cf291b982807e44a8d0caa7616e49c86.jpg