Detail Article

Manfaat Kombinasi Saxagliptin dan Vitamin D pada Diabetes Tipe 1 yang Disebabkan Autoimun

dr. Karen Denisa
Agt 13
Share this article
1a6402c0d365521ae1202f3a62532742.jpg
Updated 13/Agt/2024 .

Diabetes melitus tipe 1 yang disebabkan oleh autoimun ditandai dengan kerusakan progresif sel β dan ketergantungan seumur hidup pada terapi insulin. Diabetes tipe 1 onset dewasa berbeda secara imunogenetik dari yang terjadi pada masa anak-anak, dengan presentasi yang kurang parah dan perjalanan penyakit yang lebih kronis. 


Jenis ini sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2 onset dewasa, terutama pada kasus yang tidak memerlukan insulin pada awalnya, yang dikenal sebagai diabetes autoimun laten pada dewasa (LADA). LADA merupakan subtipe diabetes tipe 1 onset dewasa yang paling umum, mempengaruhi sekitar 10 juta orang di Cina, dan diperkirakan meningkat secara global. Penelitian sebelumnya pada model tikus diabetes non-obesitas menunjukkan bahwa inhibitor DPP-4 dapat membatasi insulitis dan memperbaiki waktu kelangsungan hidup islet graft melalui pengurangan autoimunitas. Vitamin D juga memiliki peran protektif melalui regulasi jaringan metabolik dan imun yang relevan dengan diabetes tipe 1.

 

Suatu penelitian dilakukan berupa uji coba terkontrol, acak, dan multisenter, untuk meneliti apakah inhibitor DPP-4 (saxagliptin) dengan atau tanpa vitamin D sebagai terapi tambahan terhadap terapi konvensional dapat mempertahankan fungsi sel β dan memperbaiki secara klinis pasien dengan diabetes tipe 1 autoimun onset dewasa.

 

Titik akhir utama adalah perubahan dari baseline hingga 24 bulan pada C-peptide puasa. Titik akhir sekunder termasuk area under the concentration-time curve (AUC) untuk kadar C-peptide dalam mixed-meal tolerance test, kontrol glikemik, penggunaan insulin harian total, dan keamanan. Titik akhir utama tidak tercapai pada kelompok saxagliptin ditambah vitamin D dan kelompok saxagliptin. Namun, dibandingkan dengan terapi konvensional, penurunan AUC C-peptide 2 jam pada bulan ke-24 lebih sedikit pada kelompok saxagliptin ditambah vitamin D (-276 pmol/L vs. -419 pmol/L; p = 0,01), sedangkan pada kelompok saxagliptin tunggal (-314 pmol/L; p = 0,14). Pada partisipan dengan tingkat antibodi asam glutamat dekarboksilase (GADA) yang lebih tinggi, penurunan fungsi sel β jauh lebih rendah pada kelompok saxagliptin ditambah vitamin D dibandingkan dengan kelompok terapi konvensional (p = 0.001). Dosis insulin berkurang secara signifikan pada kedua kelompok pengobatan aktif dibandingkan dengan kelompok terapi konvensional meskipun semua kelompok memiliki kontrol glikemik yang serupa.

 

Kesimpulan:

Dari studi didapatkan bahwa kombinasi saxagliptin ditambah vitamin D menjaga fungsi sel β pankreas pada diabetes tipe 1 autoimun yang muncul pada usia dewasa.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

Yan X, Li X, Liu B, Huang J, Xiang Y, Hu Y, Tang X, Zhang Z, Huang G, Xie Z, Zhou H. Combination therapy with saxagliptin and vitamin D for the preservation of β-cell function in adult-onset type 1 diabetes: a multi-center, randomized, controlled trial. Signal Transduction and Targeted Therapy. 2023 Apr 20;8(1):158.


Share this article
Related Articles
Related Products
ac03b0b9e70d4cd4fa7aef016407a855.jpg
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
01cdfa37d70f2f0b1a5d41f013096a53.jpg
79066e098c756d939996521bf396f633.jpg
3509da4215675d00c9a19ee51eb3f21e.jpg
d5f249a4d77a637189fff9aa1ecb17a9.jpg
70d1fa508c2057660e244a272bbf0e94.png
3139c5b87a65edd281750fb5467ca03f.jpg
973e8edc2e7ad2831331f95d4e23389a.jpg
672391ae056b53966d03fcfa191761f3.jpg