Detail Article

Konsumsi Suplemen Vitamin D, Apakah Meningkatkan Risiko Batu Ginjal?

dr. Esther Kristiningrum
Jul 10
Share this article
img-obat1.jpg
Updated 29/Jul/2020 .

Pada suatu studi case-control, risiko batu ginjal 73% lebih tinggi pada kadar 1,25(OH)2D kuartil tertinggi. Di sisi lain, insufisiensi vitamin D dan densitas mineral tulang yang rendah sering ditemukan pada penderita batu ginjal,

Batu ginjal merupakan kelainan ginjal yang sering ditemukan. Ekskresi kalsium urin yang lebih tinggi merupakan faktor risiko mayor untuk pembentukan batu kalsium ginjal, yang mungkin dapat meningkat dengan kadar 1,25-dihydroxyvitamin D [1,25(OH)2D] dalam sirkulasi.

Pada suatu studi case-control, risiko batu ginjal 73% lebih tinggi pada kadar 1,25(OH)2D kuartil tertinggi. Di sisi lain, insufisiensi vitamin D dan densitas mineral tulang yang rendah sering ditemukan pada penderita batu ginjal, dan terdapat kaitan antara status vitamin D dan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kejadian kardiovaskuler, dan semuanya sering ditemukan pada penderita batu ginjal. Terdapat studi juga yang menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara asupan vitamin D dan risiko batu ginjal.

Suatu studi analisis yang meneliti asupan vitamin D dan risiko kejadian batu ginjal telah dilakukan pada 3 cohort prospektif besar, dengan 193.551 partisipan Health Professionals Follow-up Study (HPFS), Nurses’ Health Study (NHS) I dan II, yang dibagi berdasarkan asupan vitamin D total (<100, 100-199, 200-399, 400-599 600-999, ≥1000 IU/hari) dan suplemen (tanpa suplemen, <400, 400-599, 600-999, ≥1000 IU/hari) menunjukkan bahwa tidak ada kaitan yang bermakna secara statistik antara asupan vitamin D dan risiko batu pada HPFS serta NHS I dan NHS II. Disimpulkan bahwa asupan vitamin D dalam jumlah tertentu secara statistik tidak dikaitkan dengan risiko pembentukan batu ginjal meskipun risiko dengan dosis yang lebih tinggi tidak bisa disingkirkan.

Studi meta-analisis lain dari 48 studi dengan 19.883 partisipan dengan efek samping hiperkalsemia, hiperkalsiuria, atau batu ginjal menunjukkan bahwa batu ginjal lebih sedikit dilaporkan pada subjek dengan suplementasi vitamin D dibanding plasebo, risiko hiperkalsemia meningkat pada subjek dengan vitamin D, demikian juga hiperkalsiuria. Suplementasi vitamin D jangka panjang menyebabkan peningkatan risiko hiperkalsemia dan hiperkalsiuria yang tidak terkait dosis, tetapi tidak meningkatkan risiko batu ginjal. Namun, studi acak dengan kontrol yang besar untuk suplementasi vitamin D jangka panjang diperlukan untuk mengkonfirmasi penemuan ini. 

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

1. Ferraro PM, Taylor EN, Gambaro G, Curhan GC. Vitamin D intake and the risk of incident kidney stones. J Urol. 2017;197(2):405-10.

2. Malihi Z, Wu Z, Stewart AW, Lawes CM, Scragg R. Hypercalcemia, hypercalciuria, and kidney stones in long-term studies of vitamin D supplementation: A systematic review and meta-analysis. Am J Clin Nutr. 2016;104(4):1039-51.

Share this article
Related Articles