Detail Article

Influenza Berat, Dua Macam Obat Lebih Baik dari Satu Obat.

dr. Kupiya Timbul Wahyudi
Des 29
Share this article
img-Obat1.jpg
Updated 25/Agt/2022 .

Menggunakan dua antivirus (favipiravir dan oseltamivir) lebih efektif untuk mengobati influenza berat daripada hanya menggunakan oseltamivir. Hal ini berdasarkan perbandingan hasil dari dua uji klinis yang dilakukan oleh Dr. Yeming Wang dari the Chinese Academy of Medical Sciences, Beijing dan kolega yang telah dipublikasikan secara online Desember 2019 dalam Journal of Infectious Diseases.

Setiap tahun, diperkirakan sekitar 300.000 hingga 650.000 orang meninggal karena influenza musiman. Satu-satunya obat yang digunakan secara luas adalah neuraminidase inhibitor (NAI) oseltamivir, dengan penggunaan yang terbatas, dan kemanjurannya untuk kasus yang parah belum diteliti secara memadai. Penambahan antivirus yang bekerja dengan mekanisme yang berbeda dapat meningkatkan efektivitas, terutama untuk pasien dengan kondisi kesehatan rendah.


Studi preklinis menunjukkan adanya efek sinergistik (saling mendukung) dari favipiravir dan oseltamivir sebagai terapi kombinasi untuk influenza berat. Favipiravir bekerja berbeda dengan oseltamivir, menargetkan viral load RNA polimerase daripada neuraminidase. Penelitian in vitro menunjukkan favipiravir bekerja secara sinergis dengan oseltamivir terhadap virus influenza A, dan kombinasi ini telah terbukti efektif di akhir perjalanan penyakit untuk jenis tikus dengan infeksi letal influenza A (H5N1).


Dalam studi ini Dr. Yeming Wang dan kolega membandingkan temuan dari dua studi prospektif yang melibatkan pasien yang dirawat di rumah sakit karena influenza: "studi kombinasi" menggunakan kedua obat, dan "studi monoterapi" hanya menggunakan oseltamivir untuk pasien yang memiliki pneumonia dari komunitas dan influenza.


Untuk kedua penelitian, hasil mencakup tingkat perbaikan klinis (penurunan dua kategori pada skala tujuh kategori) dan deteksi viral load dari waktu ke waktu. Risiko dibandingkan dengan menghitung rasio subhazard (sHR).


Studi kombinasi menilai 40 pasien dari Februari 2018 hingga 2019 di pusat perawatan kritis tersier di Cina. Peserta memiliki hasil tes influenza A atau B positif, berada dalam kegagalan pernapasan (PaO2 / FiO2 ≤ 300 mmHg atau menerima ventilasi mekanis) dan telah sakit selama 10 hari atau kurang. Mereka menerima oseltamivir 75 mg selama 10 hari dan salah satu dari dua rejimen favipiravir (1600 mg BID pada hari pertama dan 600 mg BID pada hari ke-2 hingga 10, atau 1800 mg BID pada hari pertama dan 800 mg BID pada hari ke-2 hingga 10).


Sebanyak 128 pasien dalam kelompok monoterapi oseltamivir adalah bagian dari studi observasional multicenter prospektif pneumonia yang didapat masyarakat dan memiliki influenza yang dikonfirmasi di laboratorium. Mereka dirawat di sebuah rumah sakit di daratan Tiongkok antara Oktober 2016 dan Februari 2019. Untuk menyelaraskan penyelidikan, para peneliti menerapkan tiga kriteria diagnosis yang dikonfirmasi laboratorium, kegagalan pernapasan, dan gejala selama 10 hari atau lebih sedikit.


Pada hari ke-14, perbaikan klinis lebih besar di antara pasien yang menerima kedua obat (62,5% vs 42,2%; P = 0,0247), dengan sHR yang disesuaikan untuk terapi kombinasi 2,06. Selain itu, proporsi pasien dengan viral load RNA tidak terdeteksi pada hari ke-10 lebih tinggi pada kelompok kombinasi dibandingkan kelompok monoterapi (67,5% vs 21,9%; P <0,01). Kematian tidak berbeda bermakna.


Dari temuan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa terapi kombinasi favipiravir dan oseltamivir dapat dikaitkan dengan efek antivirus yang lebih besar dan peningkatan klinis yang lebih cepat pada influenza berat daripada monoterapi, uji klinis acak tersamar ganda dilakukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

 


Image: Ilustrasi (sumber: https://www.fda.gov/)

Referensi: 

1. Yeming Wang, Guohui Fan, Alex Salam, Peter Horby, Frederick G Hayden, Cheng Chen, Jianguang Pan, Jing Zheng, Binghuai Lu, Liping Guo. et al. Comparative effectiveness of combined favipiravir and oseltamivir therapy versus oseltamivir monotherapy in critically ill patients with influenza virus infection. The Journal of Infectious Diseases, jiz656, https://doi.org/10.1093/infdis/jiz656

2. Ricki Lewis.Two Drugs Better Than One for Severe Influenza. https://www.medscape.com/viewarticle/922729

Share this article
Related Articles