Detail Article

Glutamin Memperbaiki Faktor Inflamasi dan Antioksidan pada COVID-19

dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi
Okt 19
Share this article
b151527cf90d4c788c63f0fb9657ff41.jpg
Updated 11/Nov/2021 .

Glutamin adalah salah satu nutrien yang selain memiliki peran dalam mengendalikan sitokin pro-inflamasi, juga memiliki efek perbaikan napsu makan dengan memengaruhi sekresi glukagon-like peptide 1 dari saluran pencernaan. Peptida-1 seperti glukagon adalah pengatur fisiologis asupan energi dan napsu makan. Glutamin juga terlibat dalam pembentukan glutamat dan GABA dan glutamat; GABA diketahui menstimulasi napsu makan.


Hingga saat ini baru ada satu penelitian yang mengevaluasi efek suplementasi glutamin pada terapi COVID-19 dan hasilnya menunjukkan bahwa menambahkan L-glutamin ke dalam nutrisi enteral pada periode awal infeksi COVID-19 dapat menyebabkan masa rawat inap menjadi lebih singkat dan mengurangi kebutuhan akan ICU. Belum ada penelitian yang menilai efek suplementasi glutamin pada pasien COVID-19 terhadap kadar serum beberapa faktor inflamasi dan stres oksidatif, serta napsu makan pada pasien COVID-19 dengan infeksi saluran pernapasan.

 

Dalam penelitian ini, pasien yang diberikan glutamin dikategorikan sebagai kelompok intervensi dan pasien lain yang tidak mendapatkan glutamin sebagai kelompok kontrol. Dua puluh tujuh pasien COVID-19 (10 perempuan, 48,5 ± 9,1) yang menggunakan L-Glutamine masuk dalam kelompok intervensi dan 27 pasien COVID-19 (12 perempuan, 48,8 ± 4,6) tanpa suplementasi sebagai kelompok kontrol; kedua kelompok memiliki usia, jenis kelamin, dan status klinis yang sebanding. Selama lima hari, kelompok intervensi diberikan suplemen glutamin 10 g/hari. Pada akhir hari kelima, sampel darah diambil kembali untuk diperiksa kadar serum IL1β, tumor necrosis factor-alpha, malondialdehid, dan kapasitas antioksidan total, kemudian semua data dianalisis.

 

Hasilnya:

1.  Durasi rawat inap ditemukan lebih singkat pada kelompok intervensi, yaitu 7,8 ± 1,6 hari vs 12,1 ± 1,3 hari pada kelompok kontrol (p = 0,005).

2. Jumlah kebutuhan unit perawatan intensif secara signifikan lebih tinggi pada kelompok kontrol (p = 0,018).

3. Pada kelompok intervensi, terjadi penurunan yang signifikan dalam skor total qSOFA (untuk menilai sepsis) (p=0,015) dan laju pernapasan (p = 0,024).

4. Pada kelompok intervensi secara signifikan (p<0,05) semua faktor antioksidan serum meningkat.

5. Pada kelompok intervensi napsu makan meningkat secara signifikan selama lima hari suplementasi glutamin dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,02).

6. Pada kelompok intervensi, terjadi penurunan signifikan untuk parameter inflamasi dan stres oksidatif seperti TNF-a (p=0,014), hs-CRP (P=0,011), MDA (p=0,015), IL-B1 (P=0,043) dan TAC (P=0,021), faktor-faktor ini tetap bertahan setelah penelitian.

 

Simpulannya, suplementasi glutamin pada pasien COVID-19 dengan infeksi saluran pernapasan secara signifikan menurunkan faktor inflamasi dan stres oksidatif, meningkatkan napsu makan, memperpendek durasi rawat, menurunkan kebutuhan ICU dan risiko sepsis, serta memperbaiki laju pernapasan.

 


Gambar: Ilustrasi (by kjpargeter - www.freepik.com)

Referensi:

Mohajeri M, Horriatkhah E. The effect of glutamine supplementation on serum levels of some inflammatory factors, oxidative stress, and appetite in COVID-19 patients: A case-control Stud. Research Square 2021DOI:10.21203/rs.3.rs-748690/v1


Share this article
Related Articles
Related Products
923de94b1b5bd2bd1c6fcb38c9da0a3b.jpg
c03856df986de72665866f05ff10b536.jpg
264d478df1d949c977b82ba14acdad44.jpg
fa50bf2bdd8fd455d4fe11155ccbdc36.jpg
2be53da2d7cd0bcdcd1804f53fd892a9.jpg
081b39a43690ed1365968be3568f394b.jpg
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
947f991dfaafcd17ed07761e3a8c713c.jpg
af7f72416b12fa8a8a23c3d5997fedbc.jpeg
f5ff9860f25e346e73ff3ee81f827d3f.jpg