Glutamin adalah asam amino yang paling banyak dalam tubuh manusia. Memiliki banyak fungsi dan diperlukan untuk memodulasi respons inflamasi dan stres oksidatif. Suplementasi glutamin pada pasien ICU direkomendasikan untuk memulihkan kandungan glutamin di otot, mencegah defisit glutamin semakin besar, dan menyediakan glutamin eksogen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai organ yang meningkat terkait peningkatan sintesis protein, modulasi sistem imun, penurunan stres oksidatif, dan memelihara barier usus.
Sering menjadi pertanyaan, dibandingkan dengan nutrisi enteral standar, apakah nutrisi enteral yang disuplementasi dengan glutamin dapat memberikan perbaikan kondisi klinis yang nyata pada pasien dengan kondisi kritis?
Meta-analisis dilakukan terhadap 13 penelitian level 2 dan 3 penelitian level 1; 5 penelitian dilakukan pada pasien luka bakar (Garrel 2003, Zhou 2003, Peng 2004, Pattanshetti 2009, Iamsirisaengthong 2017), 3 pada pasien trauma (Houdijk 1998, Brantley 2000 dan McQuiggan 2008), 1 pada pasien bedah jantung elektif (Efremov 2017), dan 7 lainnya pada pasien ICU dengan kasus campuran. Satu penelitian pasien ICU campuran juga melaporkan analisis subkelompok pada pasien trauma (van Zanten 2014). Penelitian level 1 adalah jika semua hal berikut terpenuhi, yaitu merupakan penelitian acak, tersamar, dan menggunakan analisis intention to treat. Penelitian level 2 adalah jika salah satu dari karakteristik di atas tidak terpenuhi.
Terdapat 4 parameter yang yang dibandingkan yaitu mortalitas, kejadian infeksi, lama rawat di rumah sakit, serta penggunaan ventilasi mekanik. Berikut penjabaran hasil analisisnya:
Mortalitas
· Dari 11 penelitian, yang dilaporkan dalam 28 hari perawatan atau kematian di rumah sakit, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam mortalitas rumah sakit secara keseluruhan antara kelompok yang menerima suplementasi glutamin atau tidak.
· Analisis subkelompok terhadap 4 penelitian pasien dengan trauma menunjukkan bahwa suplementasi glutamin juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kematian di rumah sakit.
· Pada 4 penelitian terhadap pasien luka bakar, mortalitas pasien di rumah sakit dari 3 penelitian (Garrel 2003, Pattanshetti 2009, Iamsirisaungthong 2017) dijumpai penurunan yang signifikan dikaitkan dengan penggunaan glutamin enteral.
Infeksi
· Dari 2 penelitian level 2 dan 2 penelitian level 1 yang melaporkan jumlah total pasien dengan komplikasi infeksi, tidak ada perbedaan yang signifikan pada komplikasi infeksi dengan suplementasi glutamin.
· Dalam satu studi pada pasien luka bakar yang melaporkan pasien dengan infeksi (Zhou 2003), suplementasi glutamin berkorelasi dengan penurunan yang signifikan dalam komplikasi infeksi, sedangkan penelitian oleh Garrel (2003) menunjukkan penurunan yang signifikan terlihat pada kultur darah.
· Pada analisis sub-kelompok pasien trauma, berdasarkan dua penelitian, ada kecenderungan penurunan infeksi pada kelompok yang menerima glutamin enteral.
· Dalam satu penelitian pada pasien ICU dengan kasus campuran, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam kejadian sepsis berat baru antara kelompok suplementasi glutamin dan kelompok kontrol (Shariatpanahi 2019).
Lama Rawat
· Terdapat 8 penelitian level 2 dan 1 penelitian level 1 yang menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lama rawat inap (LOS/length of stay). Dampak yang lebih nyata terlihat pada subkelompok pasien luka bakar, tetapi tidak terlihat pada sub-kelompok pasien trauma.
· Ketika semua penelitian digabung untuk dianalisis, suplementasi glutamin tidak berpengaruh pada LOS, tetapi berkorelasi dengan kecenderungan penurunan pada subkelompok pasien trauma dari dua penelitian
Ventilasi Mekanik
· Hanya 4 penelitian, termasuk satu pada pasien luka bakar (Garrel 2003) melaporkan suplementasi glutamin tidak berpengaruh pada durasi penggunaan ventilasi mekanik
Hasil meta-analisis ini menyimpulkan bahwa suplementasi glutamin dalam nutrisi enteral pada pasien ICU:
- Berkorelasi dengan penurunan mortalitas pada pasien luka bakar, tetapi tidak pada kondisi kritis lainnya.
- Berkorelasi dengan pengurangan komplikasi infeksi pada pasien luka bakar dan trauma.
- Berkorelasi dengan pengurangan lama rawat inap di rumah sakit pada pasien luka bakar dan pasien sakit kritis lainnya tetapi tidak pada pasien trauma dan mungkin terkait dengan penurunan LOS ICU pada pasien trauma.
- Tidak berpengaruh pada durasi penggunaan ventilasi mekanik.
Silakan baca: Peptimune, Pangan untuk keperluan medis khusus pada pasien yang mengalami defisiensi glutamin
Gambar: Ilustrasi (image by master1305 Freepik)
Referensi:
Composition of EN: Glutamine systematic review - Critical Care Nutrition [Internet]. [cited 2021 Sep 8]. Available from: https://www.criticalcarenutrition.com/docs/4.1c%20EN%20gln%20March%202%202021.pdf