Pada tanggal 5 Mei 2023, negara Perancis melaporkan 9 kasus sepsis neonatal berat yang terkait dengan Enterovirus (Echovirus-11/E-11) dan berhubungan dengan gangguan hati dan kegagalan multi-organ dengan 7 di antaranya meninggal dan 2 masih dirawat di unit neonatal.
Dari 9 kasus ini, 8 di antaranya prematur (lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu). Empat pasang bayi kembar terkena dampaknya dan mengalami sepsis neonatal onset lambat (terjadi setelah satu minggu kelahiran hingga tiga bulan). Kasus-kasus tersebut dilaporkan dari 4 rumah sakit antara Juli 2022 dan April 2023, dengan 3 kasus terjadi pada tahun 2023 (1 kasus pada bulan Januari dan 2 kasus pada bulan April). Semua kasus muncul dengan satu atau lebih tanda klinis kurang dari 7 hari setelah kelahiran, hal ini menunjukkan adanya jalur penularan dari ibu ke anak. Presentasi klinis dari kasus-kasus ini dianggap tidak lazim karena kemunduran klinis yang sangat cepat dan tingkat kematian yang tinggi.
Pengujian reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) enterovirus pada 9 kasus (termasuk sampel darah, usap tenggorokan, usap nasofaring, sampel cairan serebrospinal, dan/atau biopsi post-mortem) terkonfirmasi, yang diklasifikasikan sebagai Echovirus-11 (E-11). Infeksi E-11 pada ibu dikonfirmasi dengan RT-PCR dan genotip enterovirus dengan menganalisis sampel darah dari 4 dari 5 ibu. Semua ibu yang diuji menunjukkan adanya gejala gastrointestinal atau demam dalam tiga hari sebelum atau saat melahirkan.
Enterovirus adalah sekelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit menular. Echovirus 11 (E-11) adalah virus RNA yang termasuk dalam genus Enterovirus dari famili Picornaviridae. Penyakit ini biasanya ringan, tetapi telah ditemukan memengaruhi neonatus secara berbeda dan terkadang lebih parah daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Meskipun infeksinya sering kali tidak menunjukkan gejala, dapat timbul gejala saluran pernapasan, seperti demam, pilek, dan badan terasa lemah. Infeksi ini juga dapat menyebabkan penyakit radang yang parah pada neonatus, termasuk hepatitis akut yang parah dengan koagulopati. Ada beberapa rute penularan, terutama pada periode neonatal, termasuk intrapartum melalui paparan darah, sekresi, dan/atau tinja ibu, atau pasca-kelahiran dari kontak dekat dengan pengasuh yang terinfeksi.
Tidak ada terapi antivirus khusus untuk infeksi echovirus, pengobatan berfokus pada pencegahan komplikasi. Fasilitas kesehatan yang merawat neonatus harus memperhatikan tanda dan gejala enterovirus dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi kasus infeksi terkait perawatan kesehatan dan wabah di bangsal yang menyediakan perawatan neonatal.
Fasilitas kesehatan yang merawat neonatus harus menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi dengan fokus pada higienitas, pembatasan pengunjung, pembersihan dan disinfeksi lingkungan, serta penggunaan tindakan pencegahan kontak saat merawat neonatus yang dicurigai atau dikonfirmasi menderita E-11. Untuk neonatus yang terkonfirmasi, pertimbangkan untuk melakukan isolasi, pastikan dot dan botol bayi tidak digunakan bersama dan edukasi para ibu mengenai kebersihan diri dan mencuci tangan saat mengganti popok.
Suatu analisis dilakukan mencakup anak-anak berusia <3 bulan dengan infeksi enterovirus yang dikonfirmasi, yang dirawat di rumah sakit Krakow, Polandia, dari Januari 2019 hingga Februari 2020. Penelitian ini menyajikan penjelasan rinci tentang 3 kasus dengan infeksi enterovirus yang dikonfirmasi dan riwayat epidemiologi yang positif. Pada kasus-kasus tersebut terjadi sepsis, miokarditis dengan aritmia dan kegagalan sirkulasi, serta meningitis dengan kejang. Selain itu, terdapat 10 pasien yang dirawat di klinik Anak dengan infeksi enterovirus yang dikonfirmasi. Pada sebagian besar kasus yang dianalisis tersebut, riwayat infeksi virus dalam keluarga adalah positif.
Kesimpulan:
Infeksi enterovirus adalah infeksi umum yang harus dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial bayi baru lahir atau bayi yang demam. Infeksi enterovirus pada bayi berusia <3 bulan sering terjadi dan kurang terdiagnosis, padahal infeksi ini dapat mengancam jiwa. Pemeriksaan subjektif yang dilakukan dengan benar berperan penting dalam diagnosis dan pengobatan infeksi ini.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp-Freepik)
Referensi:
1. World Health Organization. Enterovirus Infection – France [Internet]. 2023 May 31 [cited 2023 July 20]. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2023-DON469
2. Olchawa-Czech A, Ptak K, Szymońska I, Kwinta P. Severe enterovirus infections in infants <3 months of age and the importance of medical history. J Mother Child. 2020;24(3):37–44.