Rinitis alergi adalah penyakit atopik yang umum, namun terapi yang tersedia memiliki keterbatasan dalam penggunaan dan tingkat keberhasilannya. Desloratadine berperan sebagai alternatif terapi rinitis alergi untuk meredakan gejala dan menurunkan kadar IL-4 pada sekret hidung. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa afinitas desloratadine terhadap reseptor H1 50-194 kali lebih besar dibandingkan loratadine, cetirizine, dan fexofenadine.
Suatu penelitian dilakukan secara acak tersamar ganda dengan desain pre-post test pada pasien rinitis alergi yang berjumlah 24 orang dibagi menjadi 2 kelompok terapi, yaitu kelompok studi (desloratadine 5 mg/hari) dan kelompok kontrol (loratadine 10 mg/hari). Evaluasi berdasarkan gejala hidung total skor (TNSS)/skor gejala hidung total (SGHT) dan kadar IL-4 pada sekret hidung dilakukan sebelum dan sesudah 15 hari terapi.
Hasilnya:
· Terdapat perbedaan yang signifikan dalam rata-rata persentase penurunan TNSS pada kelompok desloratadine lebih besar dibandingkan dengan kelompok loratadine
· Perbandingan penurunan kadar IL-4 sekret hidung antara kelompok desloratadine dan loratadine diindikasikan tidak berbeda nyata
Kesimpulan:
Penelitian ini menunjukkan perbaikan gejala pada kelompok desloratadine lebih baik dibandingkan kelompok loratadine, namun tidak ada perbedaan penurunan kadar IL-4 pada sekret hidung.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: gpointstudio-Freepik)
Referensi:
Purwaningsih LP, Pawarti DR, Surarso B. The effectiveness comparison of desloratadine and loratadine in reducing total nasal symptom score and the level of interleukin 4 in the nasal secretions of allergic rhinitis patients. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology 2020;14(2).