Detail Article

Antioksidan, Adakah Manfaat untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah?

dr. Angeline Fanardy
Apr 28
Share this article
img-Jeruk.jpg
Updated 29/Jul/2022 .

Angka kejadian penyakit kardiovaskuler (penyakit yang berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah) saat ini semakin meningkat. Setiap tahunnya, penyakit kardiovaskuler merenggut sebanyak 17,7 juta nyawa di seluruh dunia dan menyumbangkan 31% dari penyebab kematian terbanyak di dunia. Angka ini diperkirakan akan semakin bertambah hingga 23,3 juta pada tahun 2030 karena peningkatan populasi usia tua dan pola hidup yang kurang sehat.

Selain pemberian obat, pemberian antioksidan saat ini menjadi pertimbangan untuk terapi penyakit kardiovaskuler. Selain sebagai obat, antioksidan juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler karena diketahui inflamasi kronik dan radikal bebas adalah salah satu penyebab utama terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit kardiovaskuler.


Antioksidan poten yang saat ini banyak digunakan adalah astaxanthin yang merupakan antioksidan natural yang didapatkan dari microalgae Haematococcus pluvialis. Astaxanthin merupakan salah satu antioksidan yang paling kuat saat ini. Astaxanthin memiliki kemampuan 6000 kali lebih kuat daripada vitamin C, 100 kali lebih kuat dari pada vitamin E, dan 5x lebih kuat dibandingkan betakaroten serta memiliki cara kerja yang unik yaitu menyerap energy dari radikal bebas.


Selain Astaxanthin, SOD (superoxide dismutase) merupakan antioksidan yang belum banyak dikenal tapi ternyata juga memiliki fungsi yang penting untuk tubuh karena SOD merupakan antioksidan endogen yang dihasilkan sendiri oleh tubuh dan akan bekerja paling awal dalam menangkal radikal bebas. SOD merupakan antioksidan berbentuk enzim yang memiliki posisi tertinggi pada piramida antioksidan.


Penggunaan kombinasi antioksidan diharapkan dapat memberikan manfaat lebih untuk kesehatan tubuh. Dalam melindungi kesehatan kardiovaskuler, antioksidan bekerja dengan mengurangi stress oksidatif yang berjalan pada tubuh, meningkatkan produksi kolesterol baik (HDL-high density lipoprotein), menurunkan trigliserida yang bermanfaat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.


Image: Ilustrasi

Referensi:

1.   Fassett RG, Coombes JS. Astaxanthin in cardiovascular health and disease. Molecules. 2012;17:2030-48.

2.   McNulty, H.; Jacob, R.F.; Mason, R.P. Biologic activity of carotenoids related to distinct membrane physicochemical interactions. Am. J. Cardiol. 2008, 101, 20D–29D

3.   Fassett, R.G.; Coombes, J.S. Astaxanthin, oxidative stress, inflammation and cardiovascular disease. Future Cardiol. 2009, 5, 333–342.

 

Share this article
Related Articles
Related Products
286c514438b728a818c05640346c030d.jpg
01cbc4af44cecc8d032301c54935e5e5.jpg
5317e169e57361a50cf4f63b204c83da.jpg
923de94b1b5bd2bd1c6fcb38c9da0a3b.jpg
ce850035b0f4fbce616ed5e429561b99.jpg
e211a21450dd134856b41b97e56c1763.jpg
d5f249a4d77a637189fff9aa1ecb17a9.jpg
7a96e23bc9ea7369c36461238b7537cc.jpg
b69114bd92f44df41e4780800a78e2b6.jpg
6eb28a10d8be97d5a0e969d92b686898.JPG