Detail Article

Vitamin D Memperbaiki Gejala Dermatitis Atopik pada Anak, Benarkah?

dr. Esther Kristiningrum
Agt 16
Share this article
38069a86011fd9c35fc589bdfc75724b.jpg
Updated 13/Agt/2021 .

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit inflamasi kronik kambuhan yang paling sering terjadi pada anak dan bisa memengaruhi kualitas hidup pasien, ditandai dengan gatal, plak eksim, dan kelainan barier epidermis. Saat ini terapi dermatitis atopik meliputi obat imunomodulasi seperti steroid topikal dan/atau oral serta penghambat calcineurin topikal.


Studi klinis dan observasional menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D merupakan salah satu faktor dalam patogenesis dermatitis atopik. Vitamin D berkorelasi dengan sintesis protein yang diperlukan untuk fungsi barier kulit, menunjukkan peranan aktif vitamin D dalam memodulasi keparahan dermatitis atopik. Meta-analisis juga menemukan perbedaan kadar vitamin D rata-rata -16 nmol/L pada pasien anak dengan dermatitis atopik dibandingkan kontrol sehat. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D pada terapi standar memberikan dampak klinis pada dermatitis atopik ringan dan sedang. Bagaimana dengan dermatitis atopik berat?

 

Suatu studi dilakukan untuk menilai dampak suplementasi vitamin D pada respons terhadap terapi standar pada anak dengan dermatitis atopik. Pasien secara acak mendapat vitamin D 1600 IU/hari atau plasebo, plus terapi basal krim hydrocortisone 1% topikal dua kali sehari selama 12 minggu. Parameter penilaian utama adalah rata-rata perubahan skor Eczema Area and Severity Index (EASI) pada saat akhir studi dan rata-rata persentase perubahan skor EASI dari basal hingga minggu ke-12. Sebanyak 86 pasien menyelesaikan studi ini. Kelompok vitamin D mencapai kadar 25(OH)D lebih tinggi (p<0,001) dibandingkan kelompok kontrol pada minggu ke-12. Skor EASI secara bermakna lebih rendah pada kelompok terapi dibandingkan kelompok plasebo (p=0,035). Persentase perubahan skor EASI berbeda bermakna antara kelompok vitamin D vs plasebo (56,44 ± 29,33 vs 42,09 ± 19,22) setelah intervensi (p=0,039).

 

Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa suplemen vitamin D oral harian dapat memberikan perbaikan klinis pada anak dengan dermatitis atopik berat; suplementasi vitamin D dapat menjadi terapi adjuvan yang dapat memperbaiki gejala klinis dermatitis atopik berat pada anak.



Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

1. Mansour NO, Mohamed AA, Hussein M, Eldemiry E, Daifalla A, Salah EM, et al. The impact of vitamin D supplementation as an adjuvant therapy on clinical outcomes in patients with severe atopic dermatitis: A randomized controlled trial. Pharmacol Res Perspect. 2020;8(6):e00679

2. Hattangdi-Haridas SR, Lanham-New SA, Wong WHS, Ho MHK, Darling AL. Vitamin D deficiency and effect of vitamin D supplementation on disease severity in patients with atopic dermatitis: A systematic review and meta-analysis in adults and children. Nutrients 2019;11(8):1854.


Share this article
Related Articles
Related Products
01cdfa37d70f2f0b1a5d41f013096a53.jpg
79066e098c756d939996521bf396f633.jpg
ce850035b0f4fbce616ed5e429561b99.jpg
bd0d530a04b7016af27991cdf697728b.jpg
3f00438fa4f296afb7fbffbeb365f54a.jpg
fa50bf2bdd8fd455d4fe11155ccbdc36.jpg
d628c4048581c338e4b0b9384d35b0c9.jpg
d0c5d9f8c84df5f60dd5b969ef9cbdf0.jpg
85ee673292af1647639c3f61b2c0c4cd.jpg
672391ae056b53966d03fcfa191761f3.jpg