Penuaan kulit atau skin aging merupakan proses yang terus berlangsung yang sangat dipengaruhi oleh kombinasi faktor instrinsik, faktor lingkungan (paparan sinar matahari) dan faktor gaya hidup (merokok, BMI yang rendah, status menopause). Di antara faktor tersebut, efek berbahaya dari paparan sinar matahari yang lama (photoaging) dan merokok dapat menyebabkan penuaan kulit dini yang berdampak luas. Perubahan yang dapat terlihat adalah tanda-tanda penuaan seperti kerutan, pigmentasi irregular, sagging, atrofi, elastosis dan telangiectasis. Beberapa gambaran tersebut menyebabkan efek negatif pada kepercayaan diri dan kondisi sosial.
Keseimbangan nutrisi merupakan salah satu faktor penting tidak hanya untuk mencegah penyakit kronis seperti masalah kardiovaskular, kanker, dan diabetes, melainkan untuk menjaga kesehatan dan fungsi normal tubuh. Beberapa nutrisi memiliki peran penting dalam fungsi normal kulit, sehingga saat tubuh mengalami defisiensi contohnya vitamin C akan menyebabkan gangguan sintesis kolagen. Beberapa studi menunjukkan perbaikan proteksi kulit terhadap kerusakan akibat sinar matahari, diberikan oleh efek suplementasi vitamin E dan C, carotenoids, dan polyunsaturated fatty acids (PUFAs).
Studi yang dilakukan oleh dr. Maeve dan kolega ingin mengevaluasi hubungan antara intake nutrisi dan gambaran penuaan kulit. Studi dilakukan pada 4025 wanita berusia 40-72 tahun. Nutrisi dievaluasi melalui 24-jam recall melalui interview oleh dietary. Dokter spesialis kulit melakukan pemeriksaan kulit pada 4025 subjek. Penuaan kulit didefinisikan dengan adanya 3 gambaran proses yang terjadi yaitu kerutan, senile dryness (gambaran kulit kering akibat penuaan) dan skin atrophy (penipisan kulit).
Dari stuti tersebut memberikan hasil: Kerutan ditemukan pada 899 subjek (22,3%), senile dryness pada 1159 (28,8%) dan skin atrophy pada 515 (12,8%). Gambaran penuaan kulit, kerutan berkolerasi dengan senile dryness (r=0,36) dan skin atrophy (r=0,52). Senile dryness secara signifikan berkolerasi dengan skin atrophy (r=0,30). Wanita dengan gambaran penuaan kulit lebih banyak ditemukan pada kelompok kulit putih, tingkat edukasi rendah (<12 tahun), pendapatan keluarga rendah, postmenopausal dan paparan sinar matahari tinggi. Wanita dengan kerutan berhubungan secara signifikan dengan intake protein, total cholesterol, phosphorus, potassium, vitamin A dan vitamin C yang rendah dibandingkan wanita tanpa kerutan. Wanita dengan senile dry skin secara signifikan mendapatkan intake vitamin C dan linoleic acid yang lebih rendah dibandingkan wanita tanpa senile dry skin. Wanita dengan skin atrophy secara signifikan mendapatkan intak linoleic acid yang lebih rendah dibandingkan wanita tanpa skin atrophy.
Peneliti menyimpulkan bahwa intake vitamin C dan linoleic acid yang tinggi serta asupan lemak dan karbohidrat yang rendah berhubungan dengan angka kejadian kerutan, senile dryness dan skin atrophy yang lebih rendah.
Gambar: Ilustrasi (sumber: Polina Tankilevitch - Pexels)
Referensi:
Cosgrove MC, Franco OH, Granger SP, Murray PG, Mayes AE. Dietary nutrient intakes and skin-aging appearance among middle-aged American women. Am J Clin Nutr. 2007 Oct 1;86(4):1225–31.