Menopause dikaitkan dengan penurunan estrogen yang mengarah pada keadaan pro-aterogenik. Terdapat peningkatan bukti bahwa wanita yang mengalami menopause pada usia jauh sebelum sebelum usia median menopause, meningkatkan risiko kematian dan morbiditas. Studi oleh dr. Meeta mengevaluasi efek suplementasi lycopene yang dapat meningkatkan serum lycopene dan memiliki efek menguntungkan pada risiko kejadian osteoporosis dan kardiovaskular.
Biomarker cardiovascular disease (CVD), profil lipid, dan risiko tinggi uji C‑reactive protein (hs‑CRP) berperan penting dalam memprediksi risiko selama bertahun-tahun. Bone turnover markers (BTMs) menunjukkan tingkat bone turnover dan digunakan untuk memantau pengobatan dan kepatuhan pasien osteoporosis. The International Osteoporosis Foundation dan the International Federation of Clinical Chemistry pada tahun 2010 memilih PINP dan β‑CTx sebagai biomarker pilihan pada osteoporosis. Penuaan, bersama dengan penurunan konsentrasi estrogen menghasilkan peningkatan stres oksidatif pada masa transisi menopause.
Fitokimia yang ada dalam buah dan sayuran memainkan peran utama dalam manajemen penyakit tidak menular dan serum karotenoid digunakan sebagai biomarker untuk konsumsi buah dan sayuran. Lycopene adalah karotenoid yang paling dominan dalam plasma manusia dengan antioksidan yang tinggi. Penelitian telah menunjukkan lycopene tiga kali lebih kuat dari β-karoten dan 10x kuat dari α-tokoferol kemampuannya dalam quenching singlet oxygen. Peningkatan stres oksidatif pada wanita menopause memainkan peran penting dalam aterosklerosis. Lycopene menghambat pembentukan osteoklas dan berhubungan dengan resorpsi tulang dan merangsang proliferasi serta diferensiasi osteoblas dengan aktivitas antioksidan dan biologisnya, berinteraksi sinergis dengan vitamin D pada proliferasi sel, diferensiasi, dan perkembangan siklus sel.
Studi intervensi grup paralel, double-blind, randomized controlled trial fase IV, oleh dr. Meeta ingin mengevaluasi efek suplementasi lycopene yang dapat meningkatkan serum lycopene dan memiliki efek menguntungkan pada risiko kejadian osteoporosis dan kardiovaskular. Studi melibatkan 108 wanita postmenopausal berusia 40-55 tahun. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dengan pemberian suplemen (2 mg lycopene, 7,5 mg zinc, dan 35 µg selenium), dan kelompok kontrol diberikan plasebo (7,5 mg zinc dan 35 µg selenium). Suplemen diberikan 2 kapsul, 2x sehari setelah makan (8 mg, potensi antioksidan setara hingga 24 mg lycopene) selama 6 bulan. Parameter yang dinilai adalah kadar serum lycopene, HDL, LDL, TG, P1NP, β-CTx sebelum dan setelah suplementasi. P1NP (amino-terminal propeptide type 1 collagen) dan β-CTx (C-terminal telopeptide of type 1 collagen) adalah marker bone turnover.
Hasilnya:
· Studi melibatkan 108 wanita yang dibagi menjadi kelompok intervensi (n=60) dan kelompok plasebo (n=48)
· Setelah 6 bulan pemberian suplemen, didapatkan perbaikan kadar lycopene dalam darah pada kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (mean 71,0 vs mean -94,1, p=0,003)
· Perubahan HDL setelah 6 bulan pemberian adalah -0,75 mg/dL pada kelompok intervensi vs -0,30 mg/dL pada kelompok kontrol. Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada parameter HDL dan LDL antar dua kelompok.
· Pada parameter TG didapatkan perbedaan bermakna, dengan perubahan 28,42 mg/dL pada kelompok intervensi dan -3,49 mg/dL pada kelompok plasebo (p<0,05).
· Didapatkan perbaikan hs-CRP pada kelompok intervensi walaupun tidak berbeda bermakna dibandingkan kontrol.
· Didapatkan perbaikan P1NP secara bermakna pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol setelah 6 bulan (-9,70 ng/mL vs -2,96 ng/mL)
Kesimpulan:
Suplementasi lycopene pada wanita menopause menunjukkan efek protektif dari osteoporosis yang dibuktikan dengan perubahan marker biokimia.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: shurkin_son - Freepik)
Referensi:
Meeta M, Sharma S, Unni J, Khandelwal S, Choranur A, Malik S. Cardiovascular and osteoporosis protection at menopause with lycopene: A placebo-controlled double-blind randomized clinical trial. J -Life Health. 2022;13(1):50.