Studi terbaru mendukung bahwa statin berpotensi melindungi kardiotoksisitas akibat kemoterapi antrasiklin dan / atau trastuzumab untuk kanker payudara dini. Hal ini merupakan hasil analisis yang dilakukan oleh Dr. Husam Abdel‐Qadir dari Division of Cardiology and Department of Medicine, Women's College, Toronto dan kolega yang telah dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association bulan Januari 2021 ini.
Menggunakan basis data administratif terkait, Peneliti melakukan studi kohort retrospektif pada wanita berusia ≥66 tahun tanpa gagal jantung sebelumnya yang menerima antrasiklin atau trastuzumab untuk kanker payudara dini yang baru didiagnosis di Ontario antara tahun 2007 hingga 2017. Wanita yang terpapar statin dan tidak terpapar dicocokkan dengan perbandingan 1: 1 menggunakan "propensity scores". Wanita yang diobati dengan Trastuzumab juga dicocokkan dengan yang terpapar antrasiklin. Peneliti mencocokkan 666 pasangan wanita yang diobati statin dengan antrasiklin dan 390 yang diobati dengan trastuzumab (dengan nilai median usia masing-masing, 69 dan 71 tahun).
Insidens kumulatif gagal jantung (HF) yang ada di rumah sakit selama 5 tahun setelah penggunaan antrasiklin adalah 1,2% (95% CI, 0,5% -2,6%) pada wanita yang terpajan statin dan 2,9% (95% CI, 1,7% -4,6%) pada wanita yang tidak terpajan (P nilai, 0,01). "The cause‐specific hazard ratio" terkait dengan statin dalam kelompok antrasiklin adalah 0,45 (95% CI, 0,24-0,85; nilai P, 0,01). Setelah penggunaan trastuzumab, insiden kumulatif gagal jantung (HF) yang ada di rumah sakit selama 5 tahun adalah sebesar 2,7% (95% CI, 1,2% -5,2%) pada wanita yang terpajan statin dan 3,7% (95% CI, 2,0% -6,2%) pada wanita yang tidak terpajan ( Nilai P 0,09). "The cause‐specific hazard ratio" terkait dengan statin dalam kelompok trastuzumab adalah 0,46 (95% CI, 0,20-1,07; nilai P, 0,07).
Dari studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa, wanita yang terpajan statin memiliki risiko lebih rendah datang ke rumah sakit akibat gagal jantung (HF) setelah kemoterapi dini kanker payudara dengan menggunakan antrasiklin, dengan tren yang tidak signifikan dan risiko yang lebih rendah setelah trastuzumab. Temuan ini mendukung pengembangan uji coba terkontrol secara acak dari statin untuk pencegahan kardiotoksisitas.
Image: Ilustrasi (sumber: https://news.llu.edu/health-wellness/three-reasons-get-your-breast-cancer-screening-now)
Referensi: Husam Abdel‐Qadir, David Bobrowski, Limei Zhou, Peter C. Austin, Oscar Calvillo‐Argüelles, Eitan Amir, Douglas S. Lee, and Paaladinesh Thavendiranathan. Statin Exposure and Risk of Heart Failure After Anthracycline‐ or Trastuzumab‐Based Chemotherapy for Early Breast Cancer: A Propensity Score‒Matched Cohort Study. Journal of the American Heart Association. Internet Cited: 07/01/2020. Available from: https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/JAHA.119.018393