Kanker saluran cerna merupakan kelompok utama keganasan dan banyak jenis kanker saluran cerna yang digolongkan sebagai penyebab utama kematian kanker di seluruh dunia. Pembedahan merupakan terapi utama pada pasien dengan kanker saluran cerna stadium awal. Namun, pasien kanker saluran cerna yang menjalani pembedahan secara selektif tetap mempunyai risiko terjadinya komplikasi pasca pembedahan sampai dengan dampak negatifnya, seperti malnutrisi, penekanan sistem imun yang disebabkan oleh sel tumor, stress pembedahan dan inflamasi.
Komplikasi pasca pembedahan berpengaruh terhadap outcome pasien, dan menyebabkan perpanjangan rawat inap serta meningkatnya biaya perawatan. Dari komplikasi ini, malnutrisi merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap prognosis klinis.
Penelitian sebelumnya mengindikasikan pemberian dukungan nutrisi dapat menurunkan kejadian efek samping setelah pembedahan mayor saluran cerna. Omega-3 polyunsaturated fatty acids (PUFA) dapat memodulasi kadar inflamasi dan menurunkan stress oksidatif serta komplikasinya. Bukti dari penelitian ini menunjukkan efek dari PUFA omega-3 sebagai anti-inflamasi, yang merangsang penyembuhan luka, dan memperbaiki respon imun. Namun, interpretasi dari penelitian ini masih bermasalah karena keterbatasan metodologi dan jumlah sampel yang kecil. Sedangkan hasil dari suatu penelitian RCT masih kontroversial. Oleh karena itu, dilakukan penelitian meta-analisis ini dengan tujuan untuk menilai peranan penting dari PUFA omega-3 terhadap outcome pasien kanker saluran cerna setelah pembedahan.
Metodenya adalah dengan mengumpulkan penelitian RCT dari data Pubmed, Embase, EBSCO-Medline, Cochrane, CNKI, dan Wanfang yang menilai efek PUFA omega-3 dibandingkan dengan nutrisi isokalori pada pasien kanker saluran cerna yang menjalani pembedahan dengan periode sampai dengan akhir Juni 2016.
Hasilnya dari 9 RCT yang memenuhi kriteria menunjukkan bahwa pada kelompok yang mendapatkan PUFA omega-3 mempunyai kadar CRP (p<0,05) dan interleukin 6 (p<0,01) yang lebih rendah dan kadar albumin, sel T CD3+, sel CD4+ dan rasio CD4+/CD8+ yang lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapatkan nutrisi isokalori. Namun, untuk kadar tumor necrosis factor-α (TNF-α) tidak berbeda bermakna.
Image: Ilustrasi
Referensi:
1. Yu J, Liu L, Zhang Y, Wei J, Yang F. Effects of omega-3 fatty acids on patients undergoing surgery for gastrointestinal malignancy: a systematic review and meta-analysis. BMC Cancer 2017;17:271.
2. Arends J, Bachmann P, Baracos V, Barthelemy N, Bertz H, Bozzetti F, et al. ESPEN guidelines on nutrition in cancer patients. Clinical Nutrition 2017;36: 11-48.