Otosklerosis merupakan kelainan yang disebabkan oleh aktivitas osteoklas pada kapsul otik tulang, yang secara khas disertai dengan gangguan pendengaran konduktif karena fokus otosklerotik yang mempengaruhi mobilitas tulang sanggurdi (stapes). Terapi dengan bisphosphonate generasi ketiga dikaitkan dengan stabilitas pendengaran sensorineural terkait otosklerosis..
Diperkirakan sekitar 1/3 pasien dengan otosklerosis klinis akan mengalami gangguan pendengaran sensorineural (SNHL). Golongan bisphosphonate generasi ketiga yang lebih baru bekerja dengan menghambat farnesyl pyrophosphate synthetase, sehingga menyebabkan osteoklas tidak aktif. Telah dihipotesiskan juga bahwa penurunan aktivitas osteoklas akan menurunkan jumlah TNF-alpha yang berdifusi ke dalam telinga bagian tengah, sehingga menstabilkan atau memulihkan gangguan pendengaran. Dalam suatu laporan pendahuluan ditunjukkan bahwa terapi bisphosphonate tersebut menghentikan gangguan pendengaran progresif dalam jangka pendek (rata-rata 13 bulan) untuk kebanyakan kasus.
Suatu kajian case series retrospektif telah dilakukan untuk meneliti outcome pendengaran jangka panjang pada 7 pasien berusia 48,3 ± 10,3 tahun dengan bisphosphonate generasi ketiga untuk gangguan pendengaran sensorineuron terkait otosklerosis. Pasien diterapi dengan risedronate 35 mg sekali seminggu atau zoledronate injeksi 5 mg setelah diagnosis otosklerosis dengan komponen gangguan pendengaran sensorineuron yang bermakna.
Dilakukan analisis terhadap bone conduction pure tone threshold averages (BC-PTA) dan word recognition score (WRS) sebelum dan setelah pemberian bisphosphonate dalam follow- up jangka panjang. Perubahan BC-PTA bermakna jika >10dB atau antara 4% dan 18% pada WRS berdasarkan varian binomial. Hasil analisis BC-PTA dan WRS menunjukkan bahwa dari 14 telinga yang memenuhi kriteria inklusi, 11 telinga masih stabil sementara 2 telinga membaik dan 1 telinga memburuk. Tidak ada pasien yang mengalami komplikasi utama akibat dari terapi bisphosphonate.
Disimpulkan bahwa terapi dengan bisphosphonate generasi ketiga dikaitkan dengan stabilitas pendengaran sensorineural terkait otosklerosis selama periode 5-9 tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa obat-obat tersebut dapat mencegah progresivitas SNHL pada pasien dengan otosklerosis sehingga berperan penting dalam terapi pasien dengan SNHL progresif dan ostosklerosis koklea.
Image : Ilustrasi
Referensi:
1. Jan TA, Remenschneider AK, Halpin C, Seton M, McKenna MJ, Quesnel AM. Third-generation bisphosphonates for cochlear otosclerosis stabilizes sensorineural hearing loss in long-term follow-up. Laryngoscope Investig Otolaryngol. 2017;2(5):262-8. doi: 10.1002/lio2.91.
2. Quesnel AM, Seton M, Merchant SN, Halpin C, McKenna MJ. Third-generation bisphosphonates for treatment of sensorineural hearing loss in otosclerosis. Otol Neurotol 2012;33:1308-14.