Detail Article

Bisphosphonate Generasi Ketiga Bermanfaat Untuk Otosklerosis, Benarkah?

Esther Kristiningrum
Agt 20
Share this article
img-Tablet2.jpg
Updated 12/Agt/2022 .

Otosklerosis merupakan kelainan yang disebabkan oleh aktivitas osteoklas pada kapsul otik tulang. Otosklerosis klinis secara khas disertai dengan gangguan pendengaran konduktif karena fokus otosklerotik yang mempengaruhi mobilitas tulang sanggurdi (stapes). Pada sekitar 80% kasus, lokasi yang terkena adalah fissula dan fenestram, di mana fiksasi stapes footplate terjadi. Area lain yang juga dipengaruhi adalah tingkap bundar (30%), regio perikoklear (21%), dan saluran telinga tengah (19%). Golongan bisphosphonate generasi ke-3 yang lebih baru bekerja dengan menghambat farnesyl pyrophosphate synthetase, sehingga menyebabkan osteoklas tidak aktif.

Diperkirakan sekitar 1/3 pasien dengan otosklerosis klinis akan mengalami gangguan pendengaran sensorineural (SNHL). Sementara prosedur pembedahan, seperti stapedektomi dapat memperbaiki komponen konduktif dari gangguan pendengaran, terapi gangguan sensorineural hanya mungkin melalui amplifikasi atau, pada kondisi ekstrem, implantasi koklea.


Terdapat kebutuhan yang nyata untuk terapi yang dapat memperlambat atau menghentikan progresivitas SNHL pada pasien dengan otosklerosis koklea. Terapi medis untuk SNHL pada otosklerosis telah diajukan tetapi belum diterima secara luas. Studi sebelumnya yang meneliti penggunaan sodium fluoride, bisphosphonate generasi pertama untuk menghentikan SNHL, menunjukkan bahwa efeknya tidak terlalu bagus.


Golongan bisphosphonate generasi ke-3 yang lebih baru bekerja dengan menghambat farnesyl pyrophosphate synthetase, sehingga menyebabkan osteoklas tidak aktif. Telah dihipotesiskan juga bahwa penurunan aktivitas osteoklas akan menurunkan jumlah TNF-alpha yang berdifusi ke dalam telinga bagian tengah, sehinga menstabilkan atau memulihkan gangguan pendengaran. 


Telah dilaporkan bahwa bisphosphonate generasi ketiga untuk terapi SNHL progresif pada pasien dengan otosklerosis. Dalam suatu laporan pendahuluan ditunjukkan bahwa terapi bisphosphonate tersebut menghentikan gangguan pendengaran progresif dalam jangka pendek (rata-rata 13 bulan) untuk kebanyakan kasus. Mengingat SNHL bersifat jangka panjang dan progresif secara perlahan pada otosklerosis, terdapat kebutuhan untuk mengevaluasi terapi medis dalam periode waktu yang lama untuk menentukan efikasi dan daya tahannya.


Suatu kajian case series retrospektif telah dilakukan untuk meneliti outcome pendengaran jangka panjang pada 7 pasien berusia 48,3 ± 10,3 tahun dengan bisphosphonate generasi ke-3 untuk gangguan pendengaran sensorineuron terkait otosklerosis. Pasien diterapi dengan risedronate 35 mg sekali seminggu atau zoledronate injeksi 5 mg setelah diagnosis otosklerosis dengan komponen gangguan pendengaran sensorineuron yang bermakna. Dilakukan analisis terhadap bone conduction pure tone threshold averages (BC-PTA) dan word recognition score (WRS) sebelum dan setelah pemberin bisphosphonate dalam follow- up jangka panjang. Perubahan BC-PTA bermakna jika >10dB atau antara 4% dan 18% pada WRS berdasarkan varian binomial.


Rata-rata durasi terapi dengan bisphosphonate dan audiometri follow-up pascaterapi jangka panjang adalah 87,6 ± 18,3 bulan, berkisar 61,6 ± 109,1 bulan, dan median 89,2 bulan. Hasil analisis BC-PTA dan WRS menunjukkan bahwa dari 14 telinga yang memenuhi kriteria inklusi, 11 telinga masih stabil sementara 2 telinga membaik dan 1 telinga memburuk. Tidak ada pasien yang mengalami komplikasi utama akibat dari terapi bisphosphonate. 


Disimpulkan bahwa terapi dengan bisphosphonate generasi ketiga dikaitkan dengan stabilitas pendengaran sensorineural terkait otosklerosis selama periode 5-9 tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa obat-obat tersebut dapat mencegah progresivitas SNHL pada pasien dengan otosklerosis sehingga berperan penting dalam terapi pasien dengan SNHL progresif dan ostosklerosis koklea.


Image: Ilustrasi (sumber: https://www.webmd.com)

Referensi:

1. Jan TA, Remenschneider AK, Halpin C, Seton M, McKenna MJ, Quesnel AM. Third-generation bisphosphonates for cochlear otosclerosis stabilizes sensorineural hearing loss in long-term follow-up. Laryngoscope Investig Otolaryngol. 2017;2(5):262-8. doi: 10.1002/lio2.91. 

2. Quesnel AM, Seton M, Merchant SN, Halpin C, McKenna MJ. Third-generation bisphosphonates for treatment of sensorineural hearing loss in otosclerosis. Otol Neurotol 2012;33:1308-14.

 

Share this article
Related Articles