Detail Article

Suplementasi Zinc Menurunkan Penanda Inflamasi dan Stres Oksidatif

Dr. Della Sulamita Mahendro
Nov 25
Share this article
8ca282dac5e4ffb253c2fc786de16fde.jpg
Updated 25/Nov/2021 .

Zinc merupakan elemen yang sangat penting dan logam paling banyak kedua di dalam tubuh manusia setelah besi (iron). Zinc dapat melemahkan respons inflamasi kronis melalui pengurangan sitokin inflamasi, serta menurunkan stres oksidatif dengan peran sebagai kofaktor enzim antioksidan dan enzim katalitik, berpartisipasi dan metabolisme lipid, karbohidrat dan protein. Zinc merupakan salah satu element penting yang mengaktifkan lebih dari 300 enzim dan 2800 makromolekul. Jumlah total zinc yang ada di dalam tubuh manusia sekitar 2-4 gram, dengan konsentrasi plasma normal 12-16 µmol/L. 


Status zinc akan berpengaruh terhadap penyakit metabolik dan penyakit kronis seperti kanker (esofagus, payudara, paru-paru), penyakit neurodegeneratif, dan diabetes. Defisiensi zinc berhubungan kuat dengan kejadian tuberkulosis, campak, HIV, malaria, dan pneumonia. Ion Zn2+ memiliki fungsi differensiasi, apoptosis, dan proliferasi sel. Penelitian menunjukan zinc dapat mempertahankan integritas DNA dan menghambat fungsi Zn-dependent-protein yang berpartisipasi pada kerusakan DNA.


Studi sistematik review dan meta-analisis (PRISMA), oleh dr. Razieh dan kawan-kawan, mengevaluasi efek zinc pada inflamasi dan stres oksidatif. Dari 8692 studi didapatkan 23 studi yang sesuai antara 2007-2020, 16 studi dilakukan di Asia, 4 di Amerika, dan 1 di Eropa. Terdiri dari 1321 partisipan dengan usia 20,7 hingga 75,1 tahun, dengan dosis zinc 30-528 mg per hari. 


Hasilnya, suplementasi zinc secara signifikan menunjukan penurunan konsentrasi serum C-reactive protein/CRP (ES= -0.92 mg/L, 95% CI = [-1.36, − 0.48], P < 0.001, I 2 = 90.2%), TNF-α (ES = -0.49 pg/mL, 95% CI = [-084, − 0.14], P = 0.006, I 2 = 34.6%), dan malondialdehid/MDA (ES = -0.42, 95% CI = [-083, − 0.01], P = 0.04, I 2 = 76.1%) dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, serum IL-6 (ES = -1.02 pg/mL, 95% CI = [-2.06, 0.02], P = 0.05, I 2 = 92.3%) menurun pada kelompok yang diberikan zinc dibandingkan kelompok kontrol.


Berdasarkan studi ini peneliti menyimpulkan bahwa suplementasi zinc dapat menurunkan konsentrasi marker inflamasi dan oksidatif dalam serum : CRP, TNF-α, dan MDA.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: https://unb.com.bd/)

Referensi:

Hosseini R, Ferns GA, Sahebkar A, Mirshekar MA, Jalali M. Zinc supplementation is associated with a reduction in serum markers of inflammation and oxidative stress in adults: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Cytokine. 2021 Feb 1;138:155396. 


Share this article
Related Articles
Related Products
158a5923cc0af0ead735fbd268dbaf0a.jpg
11437aabd4be90bb086737b9445a954d.png
5a89154212e209ff0764132e23618a5f.jpg
34b57f64b3717d59b33134dcbd341b4f.jpg
eea9ef01f2b3ef28b2a750315afddb68.jpg
57ba94f5a2290f52af8b1d47db41d452.jpg
c0e39867e79ef897d1303a74fbafd16e.jpg
35385702980cd2199026202fb22d23d0.jpg
0d3e9f3b575fc4ca83e225c2fd676185.jpg
4890a608c240b89e4b139e9a58f59b3e.jpg