Detail Article

Asciminib Disetujui FDA untuk Leukemia Mieloid Kronik Philadelphia Positif Kronik dan Mutasi T315I

dr. Hastarita Lawrenti
Nov 12
Share this article
7a6500e600f953367a3895df1e1d3e8c.jpg
Updated 15/Nov/2021 .

Leukemia mieloid kronik Philadelphia positif (chronic myeloid leukemia/CML Ph+) dapat mengakibatkan resistensi terhadap obat atau efek samping yang tidak dapat diterima. Penghambat tyrosine kinase (TKI) yang telah disetujui terutama memiliki target ATP-binding site BCR-ABL1, dan sekitar separuh dari resistensi klinis dikaitkan dengan mutasi yang didapat, sehingga ada perubahan konformasional yang menyebabkan TKI tidak aktif. 

Mutasi T315I dilaporkan pada sekitar 25% pasien, hal ini menjadi concern karena resisten dengan tyrosine kinase inhibitor (TKI) yang tersedia kecuali ponatinib. Efek samping yang tidak dapat diterima dijumpai pada sekitar 25% pasien, dengan TKI generasi kedua dan ketiga memiliki risiko efek toksik vaskuler dan paru.

 

Baru-baru ini, asciminib telah disetujui oleh US FDA untuk terapi pasien dewasa dengan CML Ph+ fase kronik yang sebelumnya diterapi dengan 2 atau lebih TKI. Selain itu, obat ini juga disetujui untuk terapi pasien dewasa dengan CML Ph+ fase kronik dengan mutasi T315I. Asciminib adalah penghambat BCR-ABL1 yang poten dan spesifik yang berbeda dari penghambat ABL1 kinase yang telah disetujui karena tidak mengikat ATP-binding site kinase.

 

Sebaliknya, asciminib berperan sebagai penghambat alosterik dan mengikat kantung domain kinase yang normalnya diduduki oleh myristoylated N-terminal ABL1, sehingga keadaan menjadi tidak aktif. Pada keadaan fusi ABL1 ke BCR, myristoylated N-terminal hilang dan ABL1 kinase menjadi aktif. Asciminib mengikat myristoyl site dan mengembalikan penghambatan aktivitas BCR-ABL1 kinase. Asciminib sangat selektif terhadap ABL1 kinase dan secara hipotesis, ABL2 kinase, dengan aktivitas rendah terhadap BCR-ABL1 tidak mutasi dan selektif terhadap ATP-site mutants termasuk T315I.


Persetujuan asciminib ini adalah berdasarkan data studi fase III ASCEMBL yang dilakukan pada pasien CML Ph+ fase kronik yang diterapi dengan 2 atau lebih TKI. Pasien secara acak mendapat asciminib 40 mg oral, 2 kali sehari atau bosutinib 500 mg, 1 kali sehari sampai toksisitas tidak dapat diterapi atau terjadi kegagalan terapi.

 

Dalam studi tersebut, didapatkan hasil berikut: (n= 233)

 

Sementara itu, dasar persetujuan asciminib untuk pasien CML Ph+ fase kronik dengan mutasi T315I adalah hasil uji klinik pada 45 pasien. Pasien mendapat asciminib 200 mg, 2 kali sehari sampai toksisitas tidak dapat ditoleransi atau terjadi kegagalan terapi. MMR dicapai pada 24 minggu sebesar 42%, sedangkan pada 96 minggu sebesar 49%. Median durasi terapi adalah 108 minggu.

 

Efek samping yang sering dilaporkan pada asciminib (≥ 20%) adalah infeksi saluran napas atas, nyeri muskuloskeletal, fatigue, mual, ruam, dan diare. Abnormalitas laboratorium yang sering dijumpai adalah penurunan jumlah trombosit, peningkatan trigliserida, penurunan jumlah neutrofil, penurunan hemoglobin, peningkatan creatine kinase, peningkatan ALT, peningkatan lipase, dan peningkatan amilase.

 

Simpulan:

Asciminib telah disetujui oleh US FDA untuk terapi pasien dewasa dengan CML Ph+ fase kronik yang sebelumnya diterapi dengan 2 atau lebih TKI dan terapi pasien dewasa dengan CML Ph+ fase kronik dengan mutasi T315I.



Gambar: Ilustrasi 

Referensi:

1.    FDA approves asciminib for Philadelphia chromosome-positive chronic myeloid leukemia. FDA [Internet]. 2021 Oct 29 [cited 2021 Nov 9]. Available from: https://www.fda.gov/drugs/resources-information-approved-drugs/fda-approves-asciminib-philadelphia-chromosome-positive-chronic-myeloid-leukemia

2.    Karlovitch S, Tucker N. FDA approves asciminib for adults with Ph+ CML-CP. Targeted Oncology [Internet]. 2021 Oct 30 [cited 2021 Nov 9]. Available from: https://www.targetedonc.com/view/fda-approves-asciminib-for-adults-with-ph-cml-cp

3.    Hughes TP, Mauro MJ, Cortes JE, Minami H, Rea D, DeAngelo DJ, et al. Asciminib in chronic myeloid leukemia after ABL kinase inhibitor failure. N Engl J Med. 2019;381:2315-26.


Share this article
Related Articles
Related Products
216042839d606887081d70f5309ce7c4.jpg
d4bfe15065c16639caec2214281140e0.jpg
e43820b01d723f734ded2d760faf1542.jpeg
573f1934c98553db1322a0c08f1c33d8.jpg
f03023da12b791be1646332da76c81a4.jpeg
32f77daa28e2920568f04b0fe1744dd1.png
0d4d6d2b213a09f6a9e1ad644d66125b.jpg
171eb348e9057e58c0ede120e034c913.jpg
0bcab55e2964aa38590fc4b6a2e4603a.jpg
f155f1ba9818dfa0d16e14122149e81c.jpg