Pada beberapa studi ditemukan peningkatan kejadian gagal ginjal akut setelah pemberian media kontras (zat pewarnaan) pada pasien-pasien yang menjalani tindakan kateterisasi pembuluh koroner (percutaneous coronary intervention/ PCI). Kelainan pada ginjal ini dikenal dengan sebutan contrast-induced nephropathy (CIN). Meskipun kejadian cedera ginjal pasca-PCI secara keseluruhan rendah tanpa adanya faktor risiko seperti diabetes dan riwayat penyakit ginjal sebelumnya, CIN merupakan komplikasi yang sering terjadi setelah PCI primer pada serangan jantung (infark miokard akut), bahkan pada pasien-pasien tanpa faktor risiko lainnya.
L-carnitine (beta-hydroxy-gamma-trimethyl amino butyric acid) berperan penting dalam menyokong berbagai aktivitas metabolik tubuh. Pada beberapa tahun terakhir, sejumlah studi menunjukkan bahwa L-carnitine memiliki efek proteksi terhadap ginjal (renoprotektif). Dengan sifat antioksidan, antiapoptotik, dan antiperadangan (anti-inflamasi) yang dimiliki L-carnitine, zat ini dapat dipertimbangkan sebagai terapi pencegahan melawan agen-agen yang berbahaya bagi ginjal (nefrotoksik) seperti aminoglikosida, obat-obat anti-kanker, dan agen-agen media kontras. Efek antioksidan yang dimiliki L-carnitine dapat mencegah kejadian gagal ginjal akut dan memperbaiki peredaran darah pada kondisi-kondisi iskemik. Hal tersebut menjadi gagasan di balik studi yang dilakukan oleh Mohammadi, et al, untuk mempelajari pengaruh pemberian L-carnitine terhadap CIN pada pasien-pasien yang menjalani PCI elektif.
Sebanyak 202 pasien secara acak dimasukkan ke dalam 2 kelompok. Kelompok perlakuan (n=91) mendapat 1 gram L-carnitine oral 3 kali sehari, 24 jam sebelum prosedur (total 3 gram sebelum PCI) dan 2 gram setelah PCI, sedangkan kelompok kontrol (n=111) tidak menerima L-carnitine. Pada kedua kelompok, dilakukan pengukuran kadar neutrophil gelatinase-associated lipocalin (NGAL) plasma pada baseline dan 12 jam setelah PCI. Kadar NGAL plasma tidak berbeda pada kelompok carnitine dan kontrol saat baseline dan 12 jam setelah PCI (p= 0,925), namun perubahan kadar NGAL plasma dari baseline ke 12 jam setelah PCI berbeda bermakna di antara kedua kelompok (p= 0,010).
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa suplementasi L-carnitine oral dapat mencegah peningkatan NGAL setelah pemberian media kontras pada pasien yang menjalani PCI. Diperlukan studi-studi lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman sepenuhnya akan efek renoprotektif dari L-carnitine.
Silakan baca juga: Car-Q100, suplementasi asam amino L-Carnitine dan Coenzyme Q10.
Image: Ilustrasi
Referensi:
Mohammadi M, Hajhossein Talasaz A, Alidoosti M, Pour Hosseini HR, Gholami K, Jalali A, et al. Nephroprotective effects of L-carnitine against contrast-induced nephropathy in patients undergoing percutaneous coronary intervention: A randomized open-labeled Clinical Trial. J Tehran Heart Cent. 2017;12(2):57-64.