Detail Article

Vitamin D Bermanfaat dalam Terapi Endometriosis

dr. Esther Kristiningrum
Agt 04
Share this article
7a2eff72db0d24c3c115762fd1423a28.jpg
Updated 08/Jul/2022 .

Vitamin D mempunyai fungsi meregulasi imunitas, menghambat inflamasi, dan meregulasi angiogenesis. Studi telah menunjukkan bahwa status vitamin D memiliki pengaruh pada kesehatan reproduksi wanita. 

Endometriosis merupakan kontributor utama nyeri pada pelvis dan infertilitas, yang ditandai dengan adanya jaringan mirip endometrium di luar uterus, terutama pada peritoneum pelvis, ovarium, dan septum rektovagina, serta pada kasus yang jarang ditemukan pada diafragma, pleura, dan perikardium. Endometriosis dikaitkan dengan respons imun, respons inflamasi, proliferasi sel dan apoptosis, angiogenesis, dll.


Vitamin D mempunyai fungsi meregulasi imunitas, menghambat inflamasi, dan meregulasi angiogenesis. Studi telah menunjukkan bahwa status vitamin D memiliki pengaruh pada kesehatan reproduksi wanita. Vitamin D yang cukup dapat menurunkan risiko kanker ovarium, sedangkan hipovitaminosis D dikaitkan dengan kelainan metabolisme dan hormonal pada wanita dengan PCOS. Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa kadar 25(OH)D berubah pada endometriosis.


Suatu studi cohort prospektif berskala besar yang melibatkan 1385 subjek dengan endometriosis yang terkonfirmasi dengan laparoskopi melaporkan bahwa kadar 25(OH)D plasma berkaitan terbalik dengan endometriosis, dan wanita dengan kadar vitamin D kuintil tertinggi memiliki risiko endometrisosis yang 24% lebih rendah dibanding wanita dengan kadar 25(OH)D kuintil terendah (p=0,004). Namun, studi lain menemukan bahwa wanita dengan endometriosis lebih mungkin memiliki kadar 25(OH)D yang lebih tinggi dibanding kontrol. Studi meta-analisis menunjukkan bahwa kadar vitamin D serum tidak dikaitkan dengan endometriosis.


Suatu studi meta-analisis terbaru dilakukan untuk menilai kaitan antara kadar vitamin D serum dan endometriosis. Data diambil dari database MEDLINE, EMBASE, dan China National Knowledge Infrastructure (CNKI). Hasil analisis dari 9 studi menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki status vitamin D yang lebih rendah dibanding kontrol (p=0,02), dan status vitamin D memiliki korelasi negatif dengan tingkat keparahan penyakit (p=0,03).


Meskipun secara statistik tidak berbeda makna, namun hipovitaminosis D cenderung dikaitkan dengan endometriosis (p=0,10). Analisis subkelompok menunjukkan bahwa wanita endometriosis tanpa penggunaan hormon memiliki status vitamin D yang lebih rendah dibanding kontrol (p=0,02). Untuk studi dengan subjek <100, kadar vitamin D serum secara bermakna lebih rendah pada pasien endometriosis dibanding kontrol (p=0,02).


Dari hasil studi disimpulkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki status vitamin D lebih rendah dibandingkan dengan kontrol, dan ditemukan keterkaitan negatif antara kadar vitamin D dengan derajat endometriosis. Sebagai tambahan, hipovitaminosis D merupakan faktor risiko potensial untuk endometriosis. Oleh karena itu, vitamin D sebagai suplemen makanan dapat memiliki manfaat dalam terapi endometriosis. Namun, karena jumlah subjek yang sedikit dan kurangnya studi acak dengan kontrol, maka diperlukan lebih banyak studi untuk dapat menjelaskan dengan lebih baik efek kadar vitamin D pada endometriosis dan mengeksplorasi kemungkinan mekanisme efeknya.


Image : Ilustrasi (www.pexels.com)


Referensi:

1.   Qiu Y, Yuan S, Wang H. Vitamin D status in endometriosis: A systematic review and meta‑analysis. Arch Gynecol Obstet 2020;302(1):141-52.

2. Harris HR, Chavaro JE, Malspesis S, Willet WC, Missmer SA. Dairy-food, calcium, magnesium, and vitamin D intake and endometriosis: A prospective cohort study. Am J Epidemiol 2013;177(5):420-30.


Share this article
Related Articles
Related Products
4e6913ebce8d52feac0064a5ed7f3e6c.jpg
79066e098c756d939996521bf396f633.jpg
c0e7b92e068a2eccfa08988b40b32cb0.jpg
85ee673292af1647639c3f61b2c0c4cd.jpg
005bdcc8b0ae60fc4c119dd23049c18b.png
997fdc3c2310a83fc7a55830d2f23aaa.jpg
a3f2f29ce8a1922b724e50cc0e553058.jpg
b69114bd92f44df41e4780800a78e2b6.jpg
cf1da69ebd1116c86d6034cd26156209.jpg
037f8b7c10974f41162f3686bf96e1ec.jpg