Diare merupakan penyebab utama kematian bayi di negara-negara berkembang. Infeksi rotavirus merupakan penyebab utama diare dan berakibat lebih fatal pada bayi daripada dewasa. Walaupun saat ini sudah berkembang berbagai jenis vaksin rotavirus, namun masih ada beberapa kasus diare bayi dan anak kurang dari 5 tahun yang tidak dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Selain itu vaksin ini tergolong vaksin dengan biaya yang cukup mahal sehingga tidak semua golongan masyarakat dapat membelinya.
Adapun beberapa studi yang sudah mengidentifikasi efek beberapa strain probiotik (seperti Bifidobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Propionibacterium, Saccharomyces dan Streptococcus) untuk infeksi usus khususnya terhadap diare akibat infeksi rotavirus.
Studi terbaru yang dilakukan oleh Dr. Park MS dan kolega menunjukkan kemanfaatan penggunaan probiotik dalam hal ini Bifidobacterium dan Lactobacillus merupakan organisme probiotik terhadap infeksi rotavirus. Penelitian yang melibatkan sebanyak 57 pasien bayi usia 9-16 bulan tersebut sebagian diberikan kombinasi probiotik B Longum BORI 2x1010 CFU/g dan L acidophilus AD031 2x109 CFU/g sebanyak 2x sehari dan sebagai pembanding adalah plasebo dengan lama pemberian 3 hari.
Dari beberapa parameter yang dilakukan penilaian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan probiotik dalam lama diare jika dibandingkan dengan kelompok plasebo, sedangkan parameter lainnya seperti: demam, dan muntah tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.
Dari studi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa, suplementasi probiotik khususnya dalam hal ini B. Longum BORI 2x1010 CFU/g dan L acidophilus AD031 2x109 CFU/g secara bermakna memperpendek waktu diare akibat infeksi rotavirus. [LWA]
Image: Ilustrasi
Referensi: Park MS, Kwon B, Ku S, Ji GE. The Efficacy of Bifidobacterium longum BORI and Lactobacillus acidophilus AD031 Probiotic Treatment in Infants with Rotavirus Infection. Nutrients. 2017;9:887.