Detail Article
Vitamin C dan E Memperbaiki Stress Oksidatif Wanita Pengguna Kontrasepsi Hormonal
dr. Natalia Christine Go
Jun 02
Share this article
img-Vitamin-E1.jpg
Updated 01/Sep/2022 .

Kontrasepsi oral mengandung dua komponen aktif yaitu estrogen dan progestin. Progestogen diketahui memiliki berbagai efek metabolik termasuk efek terhadap metabolisme lipid dan oleh karena itu berpotensi pada risiko penyakit kardiovaskular. Beberapa laporan menunjukkan hormon steroid sintetik dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular melalui stress oksidatif. Produk akhir dari peroksidasi lipid (kerusakan lipid) terutama MDA/ Malondialdehyde.

Doring dan tim telah menunjukkan adanya hubungan erat antara wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi oral generasi ketiga dan peningkatan risiko kejadian sumbatan arteri koroner (atherothrombotic). Risiko sumbatan ini diduga akibat hiperaktivitas platelet yang distimulasi oleh adanya radikal bebas yang diinduksi dari metabolisme asam arakidonat. 


Salah satu studi tentang penggunaan vitamin pada adalah studi untuk menilai efektivitas vitamin C dan E dalam mengurangi efek samping kontrasepsi oral. Sebanyak 120 wanita sehat berusia 18-40 tahun dibagi kedalam 3 kelompok penelitian yaitu: Kelompok kontrol (n=40) merupakan kelompok yang tidak menggunakan kontrasepsi oral dan juga tidak mengkonsumsi suplemen vitamin. Kelompok pengguna kontrasepsi oral namun tidak diberikan suplemen vitamin C dan E (n=40). Dan kelompok pengguna kontrasepsi oral yang diberikan suplemen vitamin C dan E (n=40). Vitamin C 150 mg dan vitamin E 200 IU diberikan selama 4 minggu.


Semua pengguna kontrasepsi oral (Grup B dan C) menggunakan pil kontrasepsi yang berisi 0,03 mg ethinylestradiol dan 0,15 mg levonorgestrel dengan siklus 21 hari on dan 7 hari off. Adapun penilainnya berupa kadar peroksidasi lipid pada plasma (MDA / Malondialdehyde) dan kadar enzim antioksidan yang berhubungan dengan gluthatione yaitu GPx (Gluthathione peroxidase) dan GR (Gluthatione reductase).


Dari studi tersebut menunjukkan bahwa kontrasepsi oral terbukti secara signifikan (p<0,05) meningkatkan kadar perosidasi lipid (MDA) dan menurunkan aktivitas enzim antioksidan (GPx dan GR). Terdapat pengurangan yang signifikan kadar MDA plasma (p<0,05) pada kelompok yang diberikan suplemen vitamin C dan E (treated-OCU) dibandingkan kelompok tanpa suplemen (untreated-OCU), dimana kadar MDA pada kelompok yang diberikan suplemen mendekati kadar kontrol (signifikan menurunkan kadar MDA, p<0,05). Adanya peningkatan aktivitas enzim GPx yang signifikan (p<0,05) pada kelompok yang diberikan suplemen vitamin C dan E (treated-OCU) dibandingkan kelompok tanpa suplemen (untreated-OCU) maupun kelompok kontrol. Serta pemberian suplemen vitamin C dan E (treated-OCU) secara signifikan meningkatkan aktivitas GR (p<0,05) dibandingkan kelompok yang tidak diberikan suplemen (untreated-OCU).

 

Image: Ilustrasi ( sumber:   https://www.awakeningfromalzheimers.com)

Referensi:

1. Zal F, Mostafavi-Pour Z, Amini F, Heidari A. Effect of vitamin E and C supplements on lipid peroxidation and GSH-dependent antioxidant enzyme status in the blood of women consuming oral contraceptives. Contraception. 2012 Jul;86(1):62-6.

2. Valko M, Leibfritz D, Moncol J, Cronin MT, Mazur M, Telser J. Free radicals and antioxidants in normal physiological functions and human disease. Int J Biochem Cell Biol. 2007;39:44–84.

3. Doring A, Frohlich M, Lowel H, Koenig W. Third generation oral contraceptive use and cardiovascular risk factors. Atherosclerosis. 2004;172:281–6.

Share this article
Related Articles