Saat ini dunia mengalami pandemi COVID-19, yang awalnya di Wuhan, Hubei, Cina, pada akhir tahun 2019. COVID-19 telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menginfeksi total lebih dari 190.000 orang dan menimbulkan kematian lebih dari 7.800 orang. Selain beberapa terapi yang saat ini sedang dikembangkan, pemberian vaksin merupakan salah satu cara mengendalikan COVID-19. Berikut beberapa fakta mengenai vaksin COVID-19.
Saat ini dunia mengalami pandemi COVID-19, yang awalnya di Wuhan, Hubei, Cina, pada akhir tahun 2019. COVID-19 telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menginfeksi total lebih dari 190.000 orang dan menimbulkan kematian lebih dari 7.800 orang. Selain beberapa terapi yang saat ini sedang dikembangkan, pemberian vaksin merupakan salah satu cara mengendalikan COVID-19. Berikut beberapa fakta mengenai vaksin COVID-19.
Apakah ada vaksin untuk melindungi diri dari infeksi Coronavirus penyebab COVID-19?
Saat ini belum ada vaksin untuk infeksi Coronavirus yang menyerang manusia, termasuk virus yang menyebabkan COVID-19. Namun, berita terbaru (tanggal 18 Maret 2020) menyampaikan bahwa sebuah vaksin COVID-19 telah mendapat persetujuan di Cina untuk mulai diuji coba pada manusia di Wuhan.
Uji coba vaksin tersebut melibatkan penyuntikan vaksin pada 108 orang dewasa yang sehat, berusia 18 hingga 60 tahun, dalam tiga dosis berbeda. Uji coba akan dimulai pada bulan ini (Maret). Vaksin ini telah diuji pada hewan dan terbukti aman serta mampu menimbulkan kekebalan terhadap virus.
Berapa lama waktu untuk mengembangkan vaksin?
Dalam keadaan normal, sebuah vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat diuji pada manusia setelah para ilmuwan terlebih dahulu melakukan serangkaian pengujian hewan. Terlepas dari percepatan persetujuan uji klinis pada manusia, vaksin paling awal yang tersedia setidaknya enam bulan lagi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit RRC.
Apakah saya terlindung terhadap COVID-19 jika saya mendapat vaksin influenza?
Influenza dan virus yang menyebabkan COVID-19 merupakan dua virus yang sangat berbeda dan vaksin influenza tidak akan melindungi seseotang dari tertular COVID-19.
Image : Ilustrasi
Referensi:
1. The Star. Chinese vaccine approved for human testing at virus epicentre [Internet]. 2020 [cited 2020 March 19]. Available from: https://www.thestar.com.my/news/regional/2020/03/19/chinese-vaccine-approved-for-human-testing-at-virus-epicentre
2. National Post. COVID-19: Fast-tracked vaccine receives approval in China to begin human trials at virus epicentre [Internet]. 2020 [cited 2020 March 19]. Available from: https://nationalpost.com/news/world/covid-19-fast-tracked-vaccine-receives-approval-in-china-to-begin-human-trials-at-virus-epicentre
3. Reuters. BRIEF-Cansino Biologics Says Recombinant Novel Coronavirus Disease Vaccine Approved For Trial [Internet]. 2020 [cited 2020 March 19]. Available from: https://www.reuters.com/article/brief-cansino-biologics-says-recombinant/brief-cansino-biologics-says-recombinant-novel-coronavirus-disease-vaccine-approved-for-trial-idUSFWN2BA1D4
4. European Centre for Disease Prevention and Control. Q & A on COVID-19 [Internet]. 2020 [cited 2020 March 19]. Available from: https://www.ecdc.europa.eu/en/novel-coronavirus-china/questions-answers