Detail Article
COVID-19 Juga Disebarkan Melalui Rute Fecal-Oral? Ini Hasil Studinya.
dr. Kupiya Timbul Wahyudi
Mar 10
Share this article
img-Covid-191.jpg
Updated 29/Agt/2022 .

"Closet duduk", wastafel, dan gagang pintu kamar mandi dari ruang isolasi pasien dengan virus corona baru, yang dites positif untuk virus, meningkatkan kemungkinan bahwa pelepasan virus dalam tinja dapat mewakili rute penularan terbaru dari yang telah diketahui selama ini. Selain alat-alat tersebut, kipas outlet udara dan situs kamar lainnya juga dinyatakan positif.

Hal ini diungkap dari laporan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sean Wei Xiang Ong, dari National Centre for Infectious Diseases, Singapore, dan kolega yang telah dipublikasikan secara online dalam JAMA bulan Maret tahun 2020 ini.


Studi tersebut dilakukan sejak 24 Januari hingga 4 Februari 2020, pada 3 pasien di pusat wabah SARS-CoV-2 di Singapura di ruang isolasi khusus infeksi dengan kipas outlet udara (12 pertukaran udara per jam), dengan ruang tunggu dan kamar mandi. Sampel lingkungan permukaan diambil di 26 lokasi. Sampel alat pelindung diri (APD) dari dokter studi yang keluar dari kamar pasien juga dikumpulkan. 


Pengambilan sampel udara dilakukan selama 2 hari menggunakan pompa SKC Universal (dengan kaset saringan 37-mm dan filter polytetrafluoroethylene 0,3-m selama 4 jam pada 5 L/ menit) di dalam ruangan dan Sartorius MD8 microbiological sampler (dengan filter membran gelatin untuk 15 menit pada 6 m3/jam) di luar ruangan.


Dari pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa ada kontaminasi lingkungan yang luas oleh 1 pasien SARS-CoV-2. Closet jongkok dan wastafel positif, menunjukkan bahwa pelepasan virus dalam tinja bisa menjadi rute potensial penularan. Sampel postcleaning negatif, menunjukkan bahwa tindakan dekontaminasi saat ini sudah cukup.


Sampel udara negatif meskipun terdapat pencemaran lingkungan. Apusan diambil dari saluran keluar udara yang dites positif, menunjukkan bahwa tetesan kecil yang sarat virus dapat dipindahkan oleh aliran udara dan dapat tersimpan pada peralatan seperti ventilasi. Sampel APD positif. Risiko penularan dari alas kaki yang terkontaminasi kemungkinan rendah, sebagaimana dibuktikan oleh hasil negatif di ruang depan dan koridor bersih.


Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, kultur virus tidak dilakukan untuk menunjukkan viabilitas. Kedua, karena keterbatasan operasional selama wabah, metodologi tidak konsisten dan ukuran sampel kecil. Ketiga, volume sampel udara hanya mewakili sebagian kecil dari total volume, dan pertukaran udara di dalam ruangan akan mencairkan keberadaan SARS-CoV-2 di udara. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil awal ini.


Kontaminasi lingkungan yang signifikan oleh pasien dengan SARS-CoV-2 melalui tetesan pernapasan dan pembuangan kotoran menunjukkan lingkungan sebagai media penularan yang potensial dan mendukung perlunya kepatuhan yang ketat terhadap kebersihan lingkungan dan tangan.

 

 

Image: Ilustrasi (sumber: https://www.fda.gov/)

Referensi: 

1. Sean Wei Xiang Ong; Yian Kim Tan; Po Ying Chia; et al. Air, Surface Environmental, and Personal Protective Equipment Contamination by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) From a Symptomatic Patient. JAMA. Published online March 4, 2020. doi:10.1001/jama.2020.3227.

2. Andrew D. Bowser. Coronavirus May Cause Environmental Contamination Through Fecal Shedding [Internet. Cited: 10/03/2020]. Available at: https://www.medscape.com/viewarticle/926390?nlid=134388_5404&src=wnl_dne_200309_mscpedit&uac=89655CG&impID=2304878&faf=1

Share this article
Related Articles