Detail Article

Pengaruh Kadar Natrium Dialisat Terhadap Tekanan Darah Selama Proses Dialisis

Laurencia Ardi
Mar 11
Share this article
img-Infus1.jpg
Updated 29/Agt/2022 .

Hipotensi intradialitik merupakan komplikasi serius yang sering terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis/ cuci darah sebanyak 3 kali dalam seminggu, diperkirakan terjadi pada 20-30% pasien. Konsentrasi natrium dalam dialisat merupakan salah satu yang menentukan stabilitas hemodinamik selama hemodialisis, konsentrasi natrium dalam dialisat yang tinggi menyebabkan tekanan darah yang tinggi pada intradialitik dan berkurangnya kejadian hipotensi intradialisik.

Asumsi yang sering adalah peningkatan stabilitas hemodinamik selama dialisis dengan konsentrasi natrium yang tinggi pada dialisat akan menghasilkan kenaikan natrium plasma dan osmolalitasnya. Namun, berbagai mekanisme lainnya juga berperan. Kadar vasokontriktor vasopresin yang tinggi dalam plasma selama hemodialisis dengan konsentrasi natrium dialisat yang tinggi juga mempengaruhi peningkatan kadar natrium plasma selama awal hemodialisis


Peningkatan konsentrasi natrium plasma selama hemodialisis juga dapat mempengaruhi tekanan darah melalui sistem regulasi yang lain. Beberapa bukti menunjukkan peningkatan konsentrasi natrium dapat berpengaruh terhadap fungsi endotel vaskular dan menurunkan pelepasan vasodilator nitric oxide (NO) oleh sel endothelial. Selain itu, peningkatan konsentrasi natrium plasma dapat secara langsung merangsang sistem saraf simpatik. 


Sistem hemocontrol biofeedback memperbaiki stabilitas hemodinamik intradialitik, yang dikaitkan dengan peningkatan transient kadar natrium plasma. Suatu penelitian yang menilai apakah dialisis hemocontrol mempengaruhi kadar vasopresin dan kopeptin, fungsi endotel serta aktivitas simpatik pada 29 pasien hemodialisis kronik. Sebagian pasien menjalani standar hemodialisis dan sebagian lagi menjalani hemodialisis hemocontrol. Fungsi endotel dinilai melalui natrium plasma, osmolalitas, NO, endothelin-1, angiopoietins-1, 2 dan methemoglobin. Sedangkan aktivitas simpatik dinilai melalui katekolamin plasma, vasopressin dan kopeptin, yang dinilai 6 kali setiap modalitas. Selain itu, hemodinamik juga dinilai secara berulang. 


Hasil menunjukkan natrium plasma dan osmolalitas secara bermakna lebih tinggi pada 2 jam pertama hemodialisis hemocontrol. Secara keseluruhan, tekanan arteri rata-rata lebih tinggi selama dialisis hemocontrol. Baik fungsi endotel dan aktivitas simpatik maupun kadar kopeptin tidak berbeda pada 2 modalitas hemodialisis. Sebaliknya, kadar vasopresin plasma secara bermakna lebih tinggi selama ½ jam pertama hemodialisis hemocontrol. 

 

Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Ettema EM, Kuipers J, Faassen M, Groen H, Roon AM, Lefrandt JD, et al. Effect of plasma sodium concentration on blood pressure regulators during hemodialysis: a randomized crossover study. BMC Nephrology 2018:19:214.

2. Locatelli F, Covic A, Chazot C, Leunissen K, Luno J, Yaqoob M. Optimal composition of the dialysate, with emphasis on its influence on blood pressure. Nephrol Dial Transplant. 2004;19:785–96.

 

Share this article
Related Articles
Related Products
6f8d27e018aa1599a03aeaf99e5518a2.jpg
97e9d0aaf272e3f3049531a673a37311.jpg
2a081c222772bcad17745456baf2fc30.jpg
356d66568b455c4368cdadf46784c775.jpg
ac0e4c4431cf9f7f69fd081e45915de3.jpg
feb9aa37ff77891d758c3c7fd6c4f553.jpg
cf1da69ebd1116c86d6034cd26156209.jpg
1141d34cfe11c99d2c35bb1d05bc716a.jpg
ade98052c7f15dfc9dd4a3a0e070bf5f.jpg
21d69f2e287ce250dbe7cb364df65d4b.jpg