Asam lambung sebetulnya merupakan zat yang memberikan manfaat bagi tubuh manusia, cairan yang mempunyai sifat asam ini merupakan pertahanan pertama terhadap kuman ataupun bakteri yang masuk melalui saluran cerna, namun produksi berlebihan asam lambung akan memberikan dampak negatif pada lambung pada khususnya.
Ranitidine merupakan obat untuk mengatasi gangguan produksi asam lambung yang berlebihan. Beberapa hal yang terkait dengan ranitidine terangkum di bawah ini.
1. Mekanisme kerja
Ranitidine adalah antagonis kompetitif reversibel reseptor histamin pada sel parietal mukosa lambung, oleh karena itu ranitidine efektif menghambat sekresi asam lambung. Pemberian ranitidine secara peroral sekitar akan diserap sekitar 50%. Kadar puncak rata-rata dalam darah setelah 2-3 jam. Waktu paruh eliminasinya 2,5 - 3 jam. Ranitidine dibuang dari tubuh terutama melalui eksresi ginjal
2. Kegunaan
kegunaan atau indikasi penggunaan ranitidine diantaranya adalah: Pengobatan jangka pendek tukak usus dua belas jari aktif, tukak lambung aktif, dan mengurangi gejala refluks esofagitis (radang kerongkongan akibat asam lambung), terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus dua belas jari, tukak lambung, dan juga pengobatan keadaan hipersekresi patologik (misalnya: sindroma Zollinger-Ellison, dan mastositosis sistemik).
3. Dosis penggunaan
Pada penggunaan orang dewasa, pemberian peroral untuk tukak usus 12 jari aktif adalah 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg. sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4-8 minggu. Tukak lambung aktif: 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu. Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung:150 mg malam sebelum tidur. Sedangkan keadaan hipersekresi patologis (sindrom Zollinger Ellison, mastositosis sistemik) 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada, Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
4. Kontra indikasi
Ranitidine tidak boleh diberikan pada pasien atau individu yang alergi atau hipersensitif terhadap obat ranitidine tersebut.
5. Kondisi yang harus diperhatikan pada penggunaan ranitidine,
Pasien-pasien dengan keganasan lambung: ranitidine memberikan perbaikan simptomatik sehingga memperlambat diagnosis penyakit ini. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal diperlukan penyesuaian dosis. Ganggan fungsi hati: penggunaan rantidine harus secara hati-hati. Wanita hamil dan ibu menyusui, gunakan hanya bila sungguh diperlukan.
6. Apa saja efek samping ranitidine
Secara umum ranitidine aman digunakan, keluhan yang tidak diinginkan akibat penggunaan ranitidine, yang paling umum adalah sakit kepala, beberapa kasus dilaporkan adanya keluhan konstipasi atau sembelit, diare, mual, muntah, nyeri perut. Namun efek samping ini semuanya bersifat reversibel atau sembuh dengan menghentikan pengobatan. (Red)
Silahkan baca juga:Rantin, ranitidine untuk mengatasi produksi asam lambung berlebihan