Angka kejadian sindrom metabolik (MetS/ metabolic syndrome) secara persisten terus meningkat selama dua dekade terakhir dan diperkirakan akan mengenai hampir sepertiga orang dewasa. Beberapa studi melaporkan faktor-faktor pola makan tertentu yang berkaitan dengan risiko menderita MetS. Ikan, sebagai sumber makanan utama dari asam lemak tidak jenuh rantai panjang omega-3 telah menarik perhatian karena bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan bermanfaat terhadap profil lipid dan tekanan darah, dimana keduanya berkaitan erat dengan MetS.
Berbagai studi telah meneliti kaitan konsumsi omega-3 maupun ikan dengan terjadinya MetS. Terdapat beberapa studi ¬cross-sectional yang melaporkan korelasi terbalik antara konsumsi ikan dan prevalensi MetS, meskipun di sisi lain beberapa studi lainnya menyatakan tidak ada kaitan antara keduanya. Sebuah studi kohort prospektif yang dilakukan pada populasi Korea menunjukkan adanya hubungan terbalik antara asupan ikan dengan kejadian MetS pada pria-pria Korea.
Sebuah studi prospektif lain dilakukan diantara populasi dewasa muda Kaukasian, diberi nama CARDIA (Coronary Artery Risk Development in Young Adults), menelliti asupan ikan dan asam lemak omega-3 polyunsaturated rantai panjang dari makanan dengan kejadian MetS. Pada studi ini mengikutsertakan 4.356 dewasa muda Amerika, tidak memiliki riwayat MetS dan diabetes pada data baseline, kemudian diikuti dan diamati untuk kejadian MetS dan komponen-komponen yang terkait dengan asupan ikan dan asam lemak omega-3 polyunsaturated rantai panjang. MetS didefinisikan menggunakan kriteria National Cholesterol Education Program/ Adult Treatment Panel III.
Pada studi ini dijumpai bahwa asupan asam lemak omega-3 polyunsaturated rantai panjang dan ikan yang tidak digoreng berhubungan terbalik dengan kejadian MetS di masa mendatang. Hubungan serupa yang signifikan juga dijumpai dari hasil meta-analisis dari pooling data beberapa studi cross-sectional dan kohort prospektif dengan cakupan 7.860 pastisipan dan 1.671 kasus MetS. Bukti-bukti ilmiah ini menyokong konsumsi asam lemak omega-3 polyunsaturated rantai panjang sebagai salah satu upaya pencegahan menderita MetS di kemudian hari.
Image: Ilustrasi (sumber: https://www.cnnindonesia.com/)
Referensi:
1. Kim YS, Xun P, Iribarren C, Van Horn L, Steffen L, Daviglus ML, et al. Intake of fish and long-chain omega-3 polyunsaturated fatty acids and incidence of metabolic syndrome among American young adults: a 25-year follow-up study. Eur J Nutr. 2016 Jun;55(4):1707-16.
2. Kim YS, Xun P, He K. Fish consumption, long-chain omega-3 polyunsaturated fatty acid intake and risk of metabolic syndrome: a meta-analysis. Nutrients. 2015 Mar 24;7(4):2085-100.