Detail Article
Efikasi Asam Hialuronat Intradermal sebagai Booster Kualitas Kulit
dr. Della Sulamita
Mar 27
Share this article
a35b747bd8c2eb18908ac8467650451a.jpg
Updated 28/Mar/2024 .

Penuaan kulit disebabkan oleh hilangnya asam hialuronat (HA), jaringan adiposa subkutan, kolagen, dan serat elastis seiring dengan waktu. HA adalah glikosaminoglikan nonsulfat yang terdiri dari disakarida polimer berulang dari asam D-glukuronat dan N-asetil-D-glukosamin. Struktur HA memiliki kemampuan luar biasa untuk menahan sekitar 1.000 kali beratnya dalam air, yang berkontribusi pada pemeliharaan fleksibilitas dan volume kulit. 

Banyak peneliti telah menyelidiki efikasi dari formulasi berbasis HA, seperti gel, krim, dan dermal filler. Suntikan subkutan filler HA telah banyak digunakan untuk perbaikan kerutan. Menurut American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS), filler HA dilaporkan telah digunakan dalam lebih dari 85% kasus dermal filler. Langkah-langkah yang baru dikembangkan untuk memperbaiki penuaan kulit tidak hanya meningkatkan volume yang terdepresi, tetapi juga penggunaan "skin booster" yang terdiri dari filler berbasis HA yang meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit.

 

Studi pilot prospective, single-center, single-arm, open-label, oleh dr. Joo Hee dan kolega ingin menganalisis efikasi dan keamanan dermal filler HA intradermal dalam meningkatkan kualitas kulit wajah yang dievaluasi melalui skala kerutan dan parameter biofisik objektif noninvasif. Studi melibatkan 20 subjek berusia 30-60 tahun dengan tanda penuaan kulit. Seluruh subjek dilakukan anestesi topikal selama 45 menit kemudian dibersihkan dengan povidonei-iodine dan normal saline. Area 1 cm dibawah orbital rim hingga batas pipi bawah dilakukan mikroinjeksi 0,05 mL per titik dengan jarum 30G pada lapisan mid dermis menggunakan produk dermal filler asam hialuronat monofasik 20 mg/mL, crosslinked BDDE dan kombinasi dengan lidocaine. Setelah injeksi, dilakukan tindakan memijat selama 1-2 menit, dan kompres dingin untuk mengurangi risiko efek samping. Parameter primer yang dinilai adalah skala kerutan pada minggu ke-6, 8, dan 12. Parameter sekunder yang dinilai adalah rerata lebar maksimal kerutan, facial curved length, retara kekasaran kulit, elastisitas kulit, ukuran pori kulit, hidrasi kulit, transepidermal water loss, dan skin glossiness pada minggu ke-6, 8, dan 12.

 

Hasilnya:

· Penurunan skala kerutan Lemperle hingga 40,4% dari 2,60±0,60 pada baseline menjadi 1,55±0,51 pada minggu ke-8. Perbaikan didapatkan sebesar 33% pada minggu ke-12.

· Elastisitas kulit didapatkan peningkatan secara signifikan dari 0,66±0,05 pada baseline menjadi 0,70±0,05 dan 0,73±0,04 pada minggu ke-8 dan 12.

· Perbaikan yang signifikan pada facial curved length dan ukuran pori.

· Peningkatan yang signifikan pada hidrasi kulit dari 43,06±9,25 menjadi 63,03±7,88 pada minggu ke-12.

· Transepidermal water loss (TEWL) menurun secara signifikan dari 12,90±2,10 g/hm2 menjadi 10,81±2,25 g/hm2 pada minggu ke-12.

· Skin glossiness meningkat dari 10,88±2,53 menjadi 12,55±2,76 dan 12,74±2,84 pada minggu ke-8 dan minggu ke-12.

· Studi produk dapat ditoleransi dengan baik, dan efek samping bersifat ringan dan transient. Efek samping yang paling banyak dilaporkan adalah memar di lokasi injeksi dan dapat membaik dalam 1-2 minggu.

 

Kesimpulan:

Injeksi transdermal dermal filler berbasis asam hialuronat dinilai efektif untuk memperbaiki kualitas kulit terutama kerutan, elastisitas, ukuran pori, hidrasi hingga glossiness, serta dapat ditoleransi dengan baik.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: YuriArcursPeopleimages-Envato element)

Referensi:

Lee JH, Kim J, Lee YN, Choi S, Lee YI, Suk J, et al. The efficacy of intradermal hyaluronic acid filler as a skin quality booster: A prospective, single-center, single-arm pilot study. J Cosmet Dermatol. 2024 Feb;23(2):409–16. 

Share this article
Related Articles