Detail Article

Peran Kombinasi Dosis Tetap pada Manajemen Dislipidemia

dr. Alfredo Bambang, MBA
Jun 05
Share this article
043c23bb9527ad3ab0c6d63bcc70a66c.png
Updated 12/Jun/2024 .

Hasil dari beberapa studi besar menunjukkan fakta yang cukup mengkhawatirkan, di mana kendali kadar kolesterol LDL pada level populasi masih rendah, walaupun modalitas terapi lipid yang aman dan efektif telah tersedia dan dapat diakses oleh masyarakat. Perkembangan dari pedoman terkait manajemen lipid di dunia juga berpengaruh dalam pencapaian target kendali kolesterol LDL. Pedoman terkini dari European Society of Cardiology (ESC) merekomendasikan target kendali kolesterol LDL yang semakin rendah, yaitu di bawah 55 mg/dL pada pasien dengan kategori risiko sangat tinggi. 


Pada studi EUROASPIRE-V yang dilakukan pada tahun 2016 hingga 2018, didapati bahwa hanya 30% pasien dengan penyakit jantung koroner di Eropa yang mencapai target kadar kolesterol LDL dibawah 70 mg/dL. Dengan perkembangan target kendali kolesterol LDL yang semakin rendah, ternyata capaian target kolesterol LDL di populasi juga semakin mengkhawatirkan. Studi DA VINCI menunjukkan bahwa hanya 18% populasi pasien di Eropa dengan kategori risiko sangat tinggi yang mencapai target kendali kolesterol LDL dibawah 55 mg/dL.


Hasil dari berbagai penelitian di tingkat populasi tersebut mengisyaratkan pentingnya merancang kembali strategi penanganan dislipidemia, serta meningkatkan pemanfaatan modalitas terapi lipid secara lebih maksimal. Pendekatan ini tergambar dari pedoman terbaru di Eropa yang merekomendasikan penambahan ezetimibe pada pasien yang belum mencapai target terapi dengan dosis statin tertinggi yang dapat ditoleransi.

Pemanfaatan sediaan kombinasi dosis tetap statin dan ezetimibe dapat menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan capaian target kolesterol LDL. Penggunaan sediaan kombinasi dosis tetap yang mengkombinasikan statin dan ezetimibe akan mencegah bertambahnya kompleksitas terapi dengan mengurangi jumlah obat yang harus dikonsumsi. Pendekatan ini juga terbukti meningkatkan kepatuhan pasien bila dibandingkan dengan statin dan ezetimibe yang diberikan secara terpisah.


Dari segi efikasi, hasil meta-analisis dari 9 randomized clinical trial (RCT) dengan total responden gabungan sebesar 19.461 orang menunjukkan bahwa kombinasi statin dan ezetimibe dapat mengurangi risiko terjadinya luaran kardiovaskular secara signifikan lebih baik dibandingkan monoterapi statin (HR = 0,94 [95% CI: 0,89-0,99]; P = 0,016). Selain itu, pada pasien dengan penyakit jantung koroner yang membutuhkan PCI (n=51), persentase perubahan dari volume plak setelah 6 bulan didapati lebih rendah secara signifikan pada kelompok pasien yang mendapatkan kombinasi terapi ezetimibe 10 mg/rosuvastatin 5 mg dibandingkan dengan yang mendapatkan monoterapi rosuvastatin 5 mg.


Gambar. Persentase perubahan volume plak dari kelompok pasien yang mendapatkan kombinasi terapi ezetimibe 10 mg / rosuvastatin 5 mg dibandingkan dengan yang mendapatkan monoterapi rosuvastatin 5 mg. Keterangan: PV: plaque volume; %PV: percent plaque volume. (Gambar diadaptasi dari Masuda J, et al. Int Heart J. 2015)


Dari segi keamanan dan toleransi terhadap terapi, penambahan ezetimibe pada rejimen terapi statin tidak terbukti meningkatkan kejadian efek samping terkait obat secara signifikan. Pada studi PACE yang meneliti total 603 responden, didapati bahwa pada kelompok yang mendapatkan ezetimibe 10 mg/atorvastatin 10 mg lebih jarang mengalami efek samping terkait obat dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan atorvastatin 20 mg (0,8% vs 3,1% secara berurutan). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum penambahan ezetimibe pada terapi statin relatif aman dan dapat ditoleransi dengan baik.


Kesimpulan:

Kombinasi dosis tetap statin dan ezetimibe dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan capaian target kadar kolesterol LDL tanpa menambah kompleksitas terapi dan meningkatkan kepatuhan pasien. Hasil dari berbagai studi juga membuktikan bahwa kombinasi ezetimibe dan statin memiliki efikasi dan profil keamanan yang baik, sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan capaian target kolesterol LDL, serta memperbaiki luaran kardiovaskular.

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

 

Referensi:

  1. Schiele F, Pérez de Isla L, Arca M, Vlachopoulos C. Is it time for single-pill combinations in dyslipidemia? Am J Cardiovasc Drugs. 2021. doi: 10.1007/s40256-021-00498-2. Epub ahead of print. PMID: 34549371
  2. Masuda J, Tanigawa T, Yamada T, Nishimura Y, Sasou T, Nakata T, et al. Effect of combination therapy of ezetimibe and rosuvastatin on regression of coronary atherosclerosis in patients with coronary artery disease. Int Heart J. 2015;56(3):278-85. doi: 10.1536/ihj.14-311. Epub 2015. PMID: 25902885.

 

ID-ZEN-2024-05-H182 (06/24)


Share this article
Related Articles
Related Products
063863e29e8136042918cea1fafc61db.jpg
882cfbc2d6d460d7b8454d880ae0d78b.jpg
20e39f26ba3f2b74e3e2adb368515a1a.jpg
73f47d6bbbb8b87bcdd0e168afed0149.jpg
4ad85029846194543aaca76f7c501607.jpg
12ed7b91b38d019c91398890f6caf94b.jpg
ddc84f302254ea6da58e57f362b33823.jpg
ac0e4c4431cf9f7f69fd081e45915de3.jpg
e3848483cc060947ffde241f42c71a38.jpg
a4b1636f4c2c9ab1ae47ff73dae21ecb.jpg