Detail Article

Penambahan Calcitriol Meningkatkan Efikasi Telmisartan pada Nefropati Diabetik

dr. Esther Kristiningrum
Sep 13
Share this article
eb32f714cbb7605a22c5970410c08c28.jpg
Updated 13/Sep/2024 .

Nefropati diabetik merupakan komplikasi mikrovaskular kronik yang diinduksi diabetes melitus, ditandai dengan hiperfiltrasi dan proteinuria pada tahap awal dan penurunan fungsi ginjal progresif pada stadium lanjut, yang dapat berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir dan membawa risiko kematian yang tinggi.


Telmisartan sebagai penghambat reseptor angiotensin II tipe 1, tidak hanya digunakan untuk mengobati hipertensi, tetapi juga berperan dalam perlindungan ginjal. Seperti yang dilaporkan oleh Chang, et al, telmisartan memicu remodelling jantung dengan mengatur sistem renin-angiotensin-aldosteron pada gagal jantung kardiorenal dan menghambat proses peradangan-fibrosis jantung sampai batas tertentu, menunjukkan potensinya untuk meregulasi peradangan dan fibrosis.

 

Calcitriol, suatu bentuk aktif vitamin D, yang dapat memodulasi metabolisme kalsium dan fosfor, dan memediasi diferensiasi dan proliferasi berbagai sel, sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan penyakit ginjal. Lin, et al, menunjukkan bahwa efek perlindungan ginjal terhadap nefropati diabetik oleh calcitriol dapat dikaitkan dengan modulasi angiotensin converting enzyme (ACE) dan kadar ACE2 dalam tubulus ginjal. Studi lain mengonfirmasi bahwa efek terapeutik antinefropati diabetik dari calcitriol terkait dengan penurunan regulasi transforming growth factor (TGF)-b1 dan Cdc42-interacting protein 4 (CIP4)  yang diikuti dengan penghambatan fibrosis ginjal.

 

Suatu studi retrospektif telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh telmisartan yang dikombinasikan dengan calcitriol terhadap efikasi terapeutik, status inflamasi, dan fibrosis interstisial ginjal pada pasien nefropati diabetik. Sebanyak 66 pasien diterapi dengan telmisartan + calcitriol (kelompok studi) dan 60 pasien diterapi dengan telmisartan saja (kelompok kontrol). Efikasi terapeutik, komplikasi (demam, pusing, sakit kepala, mual, muntah, dan reaksi gastrointestinal), status inflamasi (interleukin (IL)-1b), high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP), dan tumor necrosis factor (TNF)-a, RIF (transforming growth factor (TGF)-b1, vascular endothelial growth factor (VEGF), dan homosistein, serta fungsi ginjal (urea darah (BUN), kreatinin serum, dan mikroalbuminuria) dibandingkan antara kedua kelompok.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat respons keseluruhan lebih tinggi pada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Kedua kelompok menunjukkan tingkat komplikasi yang sebanding (p>0,05). IL-1b, hs-CRO, TNF-a, TGF-b1, VEGF, BUN, kreatinin serum, dan mikroalbuminuria secara bermakna lebih rendah pada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Lebih lanjut, hs-CRP, TNF-α, BUN, dan modalitas terapi sangat terkait dengan prognosis yang buruk pada pasien nefropati diabetik (p<0,05).

 

Kesimpulan:

Dari hasil studi didapatkan bahwa kombinasi telmisartan dengan calcitriol dapat meningkatkan efikasi pada pasen nefropati diabetik, efektif menghambat inflamasi dan fibrosis interstisial ginjal, serta secara bermakna memperbaiki fungsi ginjal, tanpa meningkatkan efek samping obat.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

Xia D, Zang J. Telmisartan combined with calcitriol enhances therapeutic efficacy for diabetic nephropathy while inhibiting inflammation and renal interstitial fibrosis. Am J Transl Res.2023;15(11):6543-50.


Share this article
Related Articles
Related Products
7d8ffff16f604704e9c153cc8f3cf01c.jpg
daa1fa3d4037afd7018afeccdfa5dce6.jpg
70d1fa508c2057660e244a272bbf0e94.png
562c942b3a9241996082d00520600132.jpg
7ce3b27e18e71a302b9894d75cf3200a.jpg
6161cd1b028a79ba21e11d14c1b65c78.jpg
3509da4215675d00c9a19ee51eb3f21e.jpg
973e8edc2e7ad2831331f95d4e23389a.jpg
6c0813c2f0609bd92cfbec771c8ac63c.jpg
ac03b0b9e70d4cd4fa7aef016407a855.jpg