Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar dalam hal angka kesakitan dan kematian akibat kardiovaskular. Beberapa studi mengatakan bahwa peningkatan tekanan darah pada pagi hari/ morning blood pressure surge merupakan faktor utamanya. Peningkatan tekanan darah pada pagi hari berhubungan dengan kejadian stroke, kejadian kardiovaskular, dan gagal ginjal. Diperlukan terapi yang efektif untuk mengontrol tekanan darah pada pagi hari.
Risiko kardiovaskular lebih meningkat pada pasien dengan tekanan darah pagi hari >145 mmHg, dibandingkan kelompok pasien dengan tekanan darah pagi hari <125 mmHg. Studi kohort menyimpulkan, setiap kenaikan 1 mmHg tekanan darah sistolik pada pagi hari, berhubungan dengan 2,1% peningkatan risiko kematian akibat masalah kardiovaskular. Pemberian antihipertensi pada malam hari, dinilai lebih menurunkan angka kematian dibandingkan pemberian pada pagi hari. Beberapa studi meneliti pengaruh pemberian antihipertensi pada malam hari bermakna secara signifikan terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dalam 24 jam, dan kejadian kardiovaskular.
Studi sistematik review dan meta-analisis (INPLASY) oleh dr. Zhang dan kawan-kawan, ingin mengevaluasi perbandingan efikasi pemberian antihipertensi pagi dan malam hari dalam menurunkan tekanan darah pagi hari. Studi melibatkan pasien yang terdiagnosis hipertensi (hipertensi essensial dan hipertensi sekunder). Dilakukan pemilihan studi dengan minimal waktu intervensi terapi selama 6 minggu. Intervensi dibagi menjadi dua, yaitu kelompok studi pemberian antihipertensi sebelum tidur (jam 05:00 PM hingga 00:00) dan kelompok kontrol pemberian saat pagi hari (jam 06:00 AM hingga 12:00 PM). Dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik pada pagi hari, sebelum, dan setelah intervensi.
Hasilnya, pemberian antihipertensi saat malam hari lebih efektif mengontrol tekanan darah pada pagi hari. Pemberian nifedipine pada malam hari menurunkan insidens kejadian edema dari 13% menjadi 1%, selain itu dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat, karena beberapa obat yang umum digunakan bersamaan salah satunya statin, disarankan juga sebelum tidur. Adanya ritme sirkadian dalam pengosongan lambung, motilitas gastrointestinal, sirkulasi, aktifitas enzim, dan lainnya akan berpengaruh terhadap farmakokinetik dan farmakodinamik obat antihipertensi. Obat antihipertensi dieliminasi secara lebih lambat saat malam hari, sehingga berpotensi memperlama durasi kerja dibandingkan pemberian saat pagi hari.
Kesimpulan studi ini adalah pemberian antihipertensi pada malam hari atau sebelum tidur, lebih efektif dalam mengontrol peningkatan tekanan darah pada pagi hari.
Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)
Referensi:
Zhang P, Jin M-Y, Song X-Y, Wang Z, Jiang Y-H, Yang C-H. Comparison of the antihypertensive efficacy of morning and bedtime dosing on reducing morning blood pressure surge. Medicine (Baltimore) [Internet]. 2021 Feb 5 [cited 2021 Jun 17];100(5). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7870267/