Detail Article

Nyeri pada Neuropatik Diabetikum, Apa Pengobatannya?

Lupita Wijaya
Feb 02
Share this article
img-Diabetes.jpg
Updated 26/Agt/2022 .

Pasien diabetes seringkali mengalami komplikasi minor berupa neuropatik diabetikum (gejala kerusakan saraf perifer yang umumnya terjadi pada lebih dari 1 serabut saraf). Nyeri merupakan gejala yang paling dirasakan pada neuropatik diabetikum, disebut juga Painful Diabetic Neuropathy.

Pasien diabetes seringkali mengalami komplikasi minor berupa neuropatik diabetikum (gejala kerusakan saraf perifer yang umumnya terjadi pada lebih dari 1 serabut saraf). Pada diabetes tipe 1, insidens komplikasi tersebut dapat dicegah sebesar 78% dengan mengontrol glukosa darah dan indeks glikemik. Namun, untuk diabetes tipe 2 risiko tersebut hanya menurun sebanyak 5-9%. Nyeri merupakan gejala yang paling dirasakan pada neuropatik diabetikum, disebut juga Painful Diabetic Neuropathy.


Pengobatan nyeri neuropatik diabetikum, terutama painful diabetic neuropathy, yang sudah diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) adalah golongan gabapentinoid (pregabalin) dan golongan SNRI/ serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (duloxetine). Sedangkan menurut ADA (American Diabetes Association) 2017 rekomendasi lini pertama sesuai rekomendasi FDA adalah pregabalin dan duloxetine, meskipun amitriptilin dapat menjadi lini pertama juga karena efektivitasnya setara dengan pregabalin dan duloxetine, namun efek sampingnya lebih besar. Lini pertama terapi Painful Diabetic Neuropathy menurut EFNS, NeuPSIG/IASP, AAN, dan ADA adalah Pregabalin.


Terdapat 3 lini terapi Painful Diabetic Neuropathy, yakni lini pertama - golongan anti-konvulsan/gabapentinoid (Pregabalin dan Gabapentin) dan golongan anti-depresan (Amitriptilin dan Duloxetine); lini kedua – golongan SNRI (Venlafaxine), Opioid (Tramadol) dan topikal (lidokain patch 5% dan Capsaicin krim 0,075%); lini ketiga – golongan SSRI (Citalopram, Paroxetine dan Escitalopram) dan Opioid (Oxycodone). 

Pada umumnya, pengobatan yang diperlukan untuk painful diabetic neuropathy dengan 2 pendekatan, yakni patogenetik (kontrol gula ketat) – mencegah hilangnya serat saraf lebih luas, dan simptomatik untuk gejala nyeri neuropatiknya.


Kesimpulan:

Kontrol glukosa darah menurunkan insidens nyeri neuropatik diabetikum dan risiko neuropatik kardiovaskuler pada pasien diabetes. Terdapat 3 lini terapi Painful Diabetic Neuropathy, yakni lini pertama - golongan anti-konvulsan/gabapentinoid (Pregabalin dan Gabapentin) dan golongan anti-depresan (Amitriptilin dan Duloxetine); lini kedua – golongan SNRI (Venlafaxine), Opioid (Tramadol) dan topikal (lidokain patch 5% dan Capsaicin krim 0,075%); lini ketiga – golongan SSRI (Citalopram, Paroxetine dan Escitalopram) dan Opioid (Oxycodone). 

 

Image : Ilustrasi (Designed by xb100 / Freepik)

Referensi:

1. Busui RP, Boulton AJM, Feldman EL, Bril V, Freeman R, Malik RA et al. Diabetic neuropathy: A position statement by the American Diabetes Association. Diabetes Care. 2017;40:136-54.

2. Synder MJ, Gibbs LM, Lindsay TJ. Treating painful diabetic peripheral neuropathy: An update. Am Fam Physician. 2016;94(3):227-34.

3. Javed S, Petropoulos LN, Alam U, Malik RA. Treatment of painful diabetic neuropathy. Ther Adv Chronic Dis. 2015;6(1):15-28.

4. AAN Guidelines 2011. Treatment of painful diabetic neuropathy [Internet]. Available: https://www.aan.com/Guidelines/home/GetGuidelineContent/480

5. Bates D, Schultheis BC, Hanes MC, Jolly SM, Chakravarthy KV, Deer TR, et al. A comprehensive algorithm for management of neuropathic pain. Pain Medicine. 2019;20:2-12.

Share this article
Related Articles
Related Products
573de320d077fb11a4b061d2a5e06c6f.jpg
01874da7d44d13d7c1cffdc25ff99d6d.jpg
b60a981a61290dcfa1f6dba162a43a77.jpg
d312c5f2eaf4e114f8be7b492c705cb8.jpg
037f8b7c10974f41162f3686bf96e1ec.jpg
ade98052c7f15dfc9dd4a3a0e070bf5f.jpg
8a61308b3c1be9a32fcd4848aff5e370.jpg
7ce3b27e18e71a302b9894d75cf3200a.jpg
3a26194ce4b86d3bc373c3ffc50de19c.jpg
e389d487ff28e7fc49b37f5b5aaab885.jpg