Salah satu tindakan bedah yang banyak dilakukan pada bidang bedah toraks adalah midline sternotomy. Midline sternotomy adalah insisi vertical yang dilakukan pada bagian tengah dada, yang membagi dada menjadi 2 bagian simetris kanan dan kiri. Tindakan ini bisa dilakukan pada tindakan coronary artery bypass graft (CABG), transplantasi jantung, dan lain-lain.
Pasca-sternotomi, dapat timbul beberapa komplikasi, misalnya: infeksi. Dr Rashed dan tim melakukan sebuah uji klinik yang dipublikasi di International Wound Jurnal 2021 untuk mengevaluasi manfaat penggunaan negative pressure pasca-tindakan sternotomi, untuk mengetahui bagaimana manfaatnya.
Sebanyak 104 pasien diacak menjadi 2 kelompok: Negative Pressure (n=52) dan conventional dressing (n=52). Parameter yang dievaluasi adalah kejadian Deep Sternal Wound Infection (DSWI) pada kedua kelompok. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa kejadian Deep Sternal Wound Infection (DSWI) pada Kedua Kelompok masing-masing: Negative Pressure (n=52) adalah 0 (0%), Conventional Dressing (n=52) adalah 11 (21%) dengan P =0,026.
Dari studi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan Negative Pressure Wound Therapy pasca-sternotomi, bermanfaat menurunkan kejadian Deep Sternal Wound Infection secara bermakna.
Gambar: Ilustrasi (sumber: https://advancedtissue.com/)
Referensi: Rashed A, Csiszar M, Beledi A, Gombocz K. The impact of incisional negative pressure wound therapy on the wound healing process after midline sternotomy. Int Wound J. 2021 Feb;18(1):95-102.