Menopause merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa yunani yang berarti berhenti haid (apause in the menses). Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya gejala mulai dialami saat wanita berusia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal selama 12 bulan.
Sebelum memasuki masa menopause, wanita akan memasuki masa peri-menopause, yaitu periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause, di mana wanita akan mengalami serangkaian perubahan fisik, psikologis, dan emosional yang bisa mengganggu kegiatan sehari hari.
Gejala atau tanda-tanda menopause dapat berupa:
1. Perubahan Siklus Menstruasi
- Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari biasanya
- Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak
2. Perubahan Fisik
- Rambut rontok
- Kulit kering
- Berat badan bertambah
- Merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat. Kondisi ini disebut hot flashes.
- Berkeringat di malam hari
- Pusing
- Jantung berdebar
- Infeksi pada saluran kemih
3. Perubahan Psikologis
- Suasana hati berubah-ubah atau moody
- Sulit tidur
- Depresi
4. Perubahan Seksual
- Vagina menjadi kering
- Penurunan libido (gairah seksual)
Selain mengalami berbagai perubahan di atas, wanita yang telah menopause menjadi lebih berisiko mengalami penyakit jantung dan osteoporosis.
Penanganan yang dilakukan untuk meredakan gejala, yaitu dengan:
1. Memenuhi Gizi Seimbang
Hal ini meliputi mengonsumsi makanan tinggi kalsium untuk menanggulangi osteoporosis, mengonsumsi pil tambah darah untuk mengatasi anemia, dan mengonsumsi cukup serat (sayuran dan buah). Beberapa vitamin yang perlu dipenuhi untuk membantu mengurangi gejala, antara lain vitamin B12, B6, D, dan E.
2. Menghindari Makanan/Minuman Tertentu
Makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol dapat membuat gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi lebih parah.
3. Mengenakan Pakaian Tipis Berbahan Katun
Cara ini dapat mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa perimenopause.
4. Menerapkan Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, pengaturan napas, yoga, serta taichi, dapat membantu mengurangi tingkat stres serta mencegah depresi.
5. Menggunakan Pelumas Vagina Berbahan Dasar Air
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering atau atrofi vagina. Jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
1. Kementerian Kesehatan. Menopause [Internet]. 2022 Jul 25 [cited 2023 Oct 16]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/475/menopause
2. Kementerian Kesehatan. Kebutuhan vitamin pada wanita premenopause. [Internet]. 2022 Jul 02 [cited 2023 Oct 16]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/146/kebutuhan-vitamin-pada-wanita-premenopause
3. Kementerian Kesehatan. Gizi seimbang saat usia menopause [Internet]. 2023 Aug 30 [cited 2023 Oct 16]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2739/gizi-seimbang-saat-usia-menopause#:~:text=Menopause%20adalah%20berhentinya%20fungsi%20dari,diproduksinya%20hormon%20estrogen%20oleh%20ovarium.