Polusi udara merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang serius. Meningkatnya paparan polusi udara di Indonesia meningkatkan kasus Infeksi saluran nafas akut, salah satunya influenza.
Influenza adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Perlu dipahami bahwa influenza bukan sekadar batuk pilek biasa. Gejala influenza lebih berat yaitu demam yang mendadak, batuk (biasanya kering), pusing, nyeri otot, lelah berat, nyeri tenggorokan dan pilek. Influenza juga dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok berisiko tinggi seperti wanita hamil, anak di bawah 59 bulan, lansia, dan orang dengan penyakit kronis. Selain memperburuk kondisi komorbid atau penyakit yang dialami, influenza pada kelompok berisiko tinggi dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan berbagai polutan dalam polusi udara (PM2.5, Ozon troposfer, Karbon Elemental, Karbon monoksida) dapat meningkatkan risiko seseorang terkena influenza. Cara kerja polusi udara dalam meningkatkan risiko influenza belum sepenuhnya dipahami. Namun, para peneliti percaya bahwa polutan udara dapat: merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi, memudahkan virus influenza menyebar, dan memperburuk gejala influenza.
Berdasarkan CDC, vaksinasi influenza tahunan merupakan tindakan pencegahan utama untuk mengurangi kasus kematian dan rawat inap yang disebabkan virus influenza. Namun apakah semua vaksin influenza sama?
Vaksin Influenza di Indonesia tersedia dalam bentuk trivalen dan kuadrivalen. Vaksin Influenza Kuadrivalen melindungi terhadap dua strain influenza A (A/H1N1 dan A/H3N2) dan dua strain influenza B (B/Victoria dan B/Yamagata). Vaksin influenza kuadrivalen memberikan proteksi tambahan dibandingkan dengan vaksin influenza trivalen karena tambahan strain pada Influenza B, sehingga dapat memberikan proteksi yang lebih luas terhadap virus influenza yang bersirkulasi di komunitas.
Vaksin Influenza Kuadrivalen yang ada di Indonesia, yang tersedia saat ini dalam bentuk Split Virion dan Subunit. Vaksin Split Virion memiliki efektifitas lebih baik dibandingkan dengan vaksin Subunit karena adanya tambahan protein internal yang menginduksi respons imun seluler.
Berdasarkan publikasi InfluNet Study Group yang dilakukan di Italia pada musim 2018/2019, ditemukan bahwa di antara vaksin influenza kuadrivalen Split Virion yang digunakan, Vaxigrip Tetra® menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin split virion lainnya, khususnya terhadap A(H1N1)pdm09 (62,5% vs 24,5%).*
*artikel ini ditujukan untuk dokter, apoteker, dan tenaga profesional kesehatan lainnya.
Referensi:
- Dondi, Arianna, Claudio Carbone, Elisa Manieri, Daniele Zama, Chiara Del Bono, Ludovica Betti, Carlotta Biagi, and Marcello Lanari. 2023. "Outdoor Air Pollution and Childhood Respiratory Disease: The Role of Oxidative Stress" International Journal of Molecular Sciences 24, no. 5: 4345.
- Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, PP PERKENI, Indonesia Influenza Foundation, Konsensus Panduan Vaksinasi Influenza pada Pasien Diabetes, 2023
- Co MD, Orphin L, Cruz J, et al. In vitro evidence that commercial influenza vaccines are not similar in their ability to activate human T cell responses. Vaccine. 2009;27(2):319-327. doi:10.1016/j.vaccine.2008.09.092
- Stefania Bellino, Antonino Bella, Simona Puzelli, Angela Di Martino, Marzia Facchini, Ornella Punzo, Patrizio Pezzotti & Maria Rita Castruccithe InfluNet Study Group (2019): Moderate influenza vaccine effectiveness against A(H1N1)pdm09 virus, and low effectiveness against A(H3N2) subtype, 2018/19 season in Italy, Expert Review of Vaccines, DOI: 10.1080/14760584.2019.1688151
Gambar: Ilustrasi DALL-E