Penyakit kardiovaskular (PKV) masih menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia, dan menyumbang sepertiga kematian global. Berdasarkan Global Burden of Disease Study 2019, kematian akibat PKV meningkat sebesar 34,9% dari tahun 1990. Diabetes tipe 2 (T2D) saat ini menjadi penyebab kematian terbesar kesembilan di dunia, menyusul peningkatan signifikan sebesar 70% sejak tahun 2000, yang menyebabkan kematian prematur dan menimbulkan beban psikologis ekonomi dan sosial yang sangat besar dalam skala global. Sementara itu, T2D dianggap sebagai salah satu komplikasi metabolik PKV yang paling umum, dengan kontribusi sebesar 10,2%. Oleh karena itu, T2D dan PKV memiliki faktor risiko yang sama seperti obesitas, kurangnya aktivitas, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, serta usia lanjut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan dan gaya hidup sehat dapat menurunkan kejadian T2D dan PKV. Bukti lebih lanjut mengungkapkan bahwa asupan protein nabati yang lebih tinggi mengurangi angka kematian PKV dan memperbaiki kondisi metabolisme. Protein nabati juga mungkin memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antihipertensi. Kedelai/soy kaya akan protein nabati, sehingga eksplorasi konsumsi soy terkait T2D dan PKV akan menjadi sangat penting untuk strategi pencegahan T2D dan PKV.
Saat ini semakin banyak penelitian observasional dan meta-analisis yang berfokus pada hubungan antara peningkatan konsumsi soy dan risiko T2D dan PVD, namun masih belum mendapatkan kesimpulan yang kosisten. Untuk mengonfirmasi hubungan antara asupan soy dan kejadian T2D dan PKV, dilakukanlah studi meta-analisis dan tinjauan sistematik berikut ini. Sebanyak 1.963 penelitian memenuhi kriteria inklusi, dan 29 artikel dengan 16.521 kejadian T2D dan 54.213 kejadian PKV diidentifikasi berdasarkan kriteria kelayakan.
Hasilnya :
- Selama masa follow-up 2,5–24 tahun, risiko T2D, PKV, penyakit jantung koroner, dan stroke pada peserta dengan konsumsi soy tertinggi menurun masing-masing sebesar 17% (total risiko relatif (TRR) = 0,83, 95% CI: 0,74 –0,93), 13% (TRR = 0,87, 95% CI: 0,81–0,94), 21% (TRR = 0,79, 95% CI: 0,71–0,88), dan 12% (TRR = 0,88, 95% CI: 0,79– 0,99 apabila dibandingkan dengan konsumsi soy terendah.
- Asupan harian 26,7 g tahu mengurangi risiko PKV sebesar 18% (TRR = 0,82, 95% CI: 0,74–0,92) dan 11,1 g natto menurunkan risiko PKV sebesar 17% (TRR = 0,83, 95% CI: 0,78 –0,89), khususnya stroke.
Studi meta-analisis dan ulasan sistematik ini menunjukkan bahwa konsumsi kedelai berkorelasi negatif dengan risiko T2D dan PKV, dan produk kedelai dalam jumlah tertentu adalah yang paling bermanfaat untuk pencegahan T2D dan PKV. Diketahui bahwa protein kedelai dan flavonoid merupakan bagian penting dari bahan aktif kedelai yang dapat mengurangi risiko PKV dan T2D melalui sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Eviden menunjukkan bahwa isoflavon dari kedelai meningkatkan fungsi endotel, menurunkan tekanan darah dan glukosa darah, dan memiliki efek menguntungkan dalam dengan memengaruhi fosforilasi AMPK dan transporter glukosa 4 (GLUT4) secara in vitro dan dalam studi preklinik dan klinik.
Kedelai juga kaya akan asam lemak tak jenuh dan serat makanan. Beberapa penelitian menemukan bahwa asam lemak tak jenuh, termasuk asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega-3, dan asam linoleat, memperbaiki kadar glukosa puasa dan resistensi insulin, serta mengurangi risiko stroke dan penuyakit jantung koroner. Demikian pula, serat makanan dapat meningkatkan kekayaan gen flora dan mengaktifkan jalur sintesis asam asetat dan asam butirat untuk meningkatkan sekresi insulin dan mengintervensi diabetes dengan memodulasi mikrobiota usus.
Kesimpulan:
Salah satu strategi dalam menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2 (T2D) dan penyakit kardiovaskular (PKV) adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Konsumsi protein nabati dari kedelai/soy telah banyak diteliti dan dikatakan memiliki potensi dalam menurunkan risiko kejadian 2 penyakit ini. Hasil studi meta-analisis dan ulasan sistematik terbaru berikut yang melibatkan 1.963 penelitian dan 29 artikel menunjukkan bagaimana konsumsi kedelai memiliki manfaat dalam menurunkan risiko penyakit yang saat ini menjadi beban terbesar kesehatan di dunia.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Zuo X, Zhao R, Wu M, Wan Q, Li T. Soy Consumption and the Risk of Type 2 Diabetes and Cardiovascular Diseases: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients. 2023;15:1358