Kerutan horizontal di leher telah diakui sebagai tanda utama dari penuaan pada leher. Seiring bertambahnya usia, proporsi serat kolagen dan fibroblas yang terletak di dermis kulit akan berkurang secara bertahap. Penurunan matriks dermis dapat menyebabkan munculnya kerutan di leher. Selain itu, hiperaktivitas dan hilangnya ketegangan otot platysma dapat menghasilkan garis otot vertikal serta kerutan horizontal di leher.
Semakin banyak pasien yang mencari perawatan efektif untuk mengurangi atau menghilangkan kerutan di leher yang disebabkan oleh proses penuaan. Tata laksana yang bisa dilakukan saat ini adalah perawatan laser, dermal filler, kalsium hidroksiapatit, thread-lifting, intensity focus ultrasonografi (IFU), dan suntikan botulinum toksin tipe A. Untuk mencapai efek terapi yang tahan lama, pendekatan multimodal biasanya diperlukan untuk merawat kerutan di leher.
Asam hialuronat (HA) adalah polisakarida endogen dengan konsentrasi tertinggi di kulit dan jaringan penghubung. Di kulit, polimer HA mengikat dan menyimpan molekul air yang membantu dalam hidrasi dan menjaga kekencangan kulit. Penyuntikan HA sebagai dermal filler dapat mengembalikan keseimbangan kelembapan dan merangsang sintesis kolagen, menghasilkan perbaikan struktur kulit dan elastisitas. Namun, kulit tipis di daerah leher meningkatkan risiko timbulnya benjolan, ketidakaturan, dan efek Tyndall saat dermal filler HA disuntikkan pada leher.
Studi oleh dr. Zhi Feng dan kolega ingin mengevakuasi efektifitas tata laksana kerutan horizontal pada leher menggunakan injeksi asam hialuronat non-crosslink dan penggunaan thread PPDO. Studi melibatkan 10 pasien dengan derajat kerutan 2-5 menggunakan wrinkle assessment scale (WAS). Pasien dilakukan anestesi topikal selama 30-60 menit, lalu dilakukan tindakan thread lifting menggunakan benang PPDO 5/0 dengan panjang 5 cm kedalaman subkutan. Selanjutnya dilakukan injeksi HA non-crosslinked 1,5 mL menggunakan jarum 30G pada seluruh garis kerutan horizontal, per titik 0,05-0,1 mL dengan jarak 8-10 mm per titik. Parameter yang diukur menggunakan global aesthetic improvement scale, likert response scale.
Hasil studi :
- Hasil klinis dinilai secara objektif dengan menggunakan GAIS, mencakup penilaian panjang, lebar, dan tingkat keparahan kerutan horizontal leher, serta tekstur kulit dan tingkat keparahan garis otot platysma vertikal. Median GAIS oleh dokter bedah plastik adalah 4,3 ± 0,8 (dengan rentang 4 hingga 5) pada enam bulan setelah tindakan, sedangkan median GAIS yang dinilai oleh pasien adalah 4,1 ± 0,7 (dengan rentang 4 hingga 5).
- Likert respon scale : lima (50%) pasien sangat setuju bahwa kerutan horizontal di leher berkurang, dan tiga (30%) pasien setuju bahwa kerutan horizontal di leher berkurang. Dua (20%) pasien tidak setuju ataupun tidak tidak setuju bahwa kerutan horizontal di leher mereka berkurang.
- Tidak ada kejadian efek samping yang serius, termasuk infeksi, benjolan, atau efek Tyndall. Laporan kejadian yang besifat ringan, termasuk eritema, ekimosis, dan pembengkakan lokal, dilaporkan oleh beberapa pasien, namun semua kejadian bersifat sementara dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua minggu.
Kesimpulan:
Dari studi didapatkan bahwa kombinasi injeksi non-crosslinked HA dan thread-lifting adalah tata laksana yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan kerutan horizontal di leher.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Liao ZF, Yang W, Lin FC, Wang S wei, Hong WJ, Luo SK. A case study: Comprehensive approach for treating horizontal neck wrinkles using hyaluronic acid injections and thread-lifting. Aesthetic Plast Surg. 2023 Apr 1;47(2):765–71.
