Detail Article

Kadar Vitamin D yang Rendah Meningkatkan Risiko Neuropati Perifer

dr. Esther Kristiningrum
Nov 23
Share this article
7fd7bd8c8aed58b6495584c40898a5e4.jpg
Updated 01/Des/2023 .

Neuropati perifer yang disebabkan oleh kemoterapi (CIPN) adalah toksisitas utama yang membatasi pengobatan antikanker, termasuk pemberian obat paclitaxel. CIPN memengaruhi hingga 70% pasien yang diobati dengan paclitaxel, dan sekitar 30% mengalami gejala yang parah. CIPN dapat bertahan hingga bertahun-tahun setelah selesai kemoterapi, dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup pasien dalam jangka panjang. 


Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami CIPN (chemotherapy-induced peripheral neuropathy) pada terapi paclitaxel. Pasien dengan kekurangan vitamin D juga dilaporkan mengalami CIPN yang lebih parah. Penelitian lain juga telah dilakukan untuk memvalidasi kadar vitamin D yang rendah sebagai faktor risiko CIPN.

 

Penelitian tersebut menggunakan data dan sampel dari studi fase III prospektif SWOG S0221 yang membandingkan regimen kemoterapi yang mengandung paclitaxel untuk kanker payudara stadium awal. Dalam penelitian dilakukan uji yang menilai kaitan antara kadar vitamin D yang rendah (≤20 ng/mL) dengan CIPN sensorik derajat ≥3 menggunakan multiple logistic regression dan disesuaikan menurut ras, usia, indeks massa tubuh, dan jadwal paclitaxel (diacak untuk pemberian mingguan atau setiap 2 mingguan). Selain itu, juga dilakukan uji yang menilai efek langsung defisiensi vitamin D terhadap hipersensitivitas mekanik pada mencit yang secara acak diberikan diet reguler atau diet defisiensi-vitamin D.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa dari 1.191 pasien wanita yang dianalisis, 397 (33,3%) memiliki kadar vitamin D yang rendah saat pra-terapi, dan 195 (16,4%) mengalami CIPN derajat ≥3. Pasien dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki kejadian CIPN derajat ≥3 yang lebih tinggi dibanding pasien dengan kadar vitamin D yang cukup (20,7% vs 14,2%; OR 1,57; 95% CI 1,14-2,15; p=0,005).

                                                                                     

Keterkaitan tersebut masih bermakna setelah penyesuaian untuk usia dan jadwal paclitaxel, tetapi tidak untuk ras. Pada percobaan mencit, diet defisiensi-vitamin D menyebabkan hipersensitivitas mekanik dan mencit tersensitisasi terhadap paclitaxel (p untuk keduanya <0,05).

 

Kesimpulan:

Kadar vitamin D yang rendah saat pra-terapi dikaitkan dengan risiko CIPN akibat paclitaxel yang lebih tinggi dan dapat menjadi faktor risiko yang mudah dideteksi untuk CIPN akibat paclitaxel yang dapat diatasi sebelum terapi untuk mencegah CIPN. Penelitian prospektif diperlukan untuk menentukan apakah suplementasi vitamin D dapat mencegah CIPN dan meningkatkan hasil terapi pada pasien kanker payudara dan jenis kanker lainnya.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

1.  Chen CS, Zirpoli G, Barlow WE, Budd GT, McKiver B, Pusztai L, et al. Vitamin D insufficiency as a risk factor for paclitaxel-induced peripheral neuropathy in SWOG S0221. J Natl Compr Canc Netw. 2023;21(11):1172-1180.e3.

2.  Jennaro TS, Fang F, Kidwell KM, Smith EML, Vangipuram K, Burness ML, et al. Vitamin D deficiency increases severity of paclitaxel-induced peripheral neuropathy. Breast Cancer Res Treat 2020;180:707-14.


Share this article
Related Articles
Related Products
3eee1bb4d497d9cdcc82fd54411104c7.jpg
3af9ead40a3826448c904b6ad572e52e.jpg
32f77daa28e2920568f04b0fe1744dd1.png
c6af8d7cbd00be10b33a813296b9e657.jpg
0d4d6d2b213a09f6a9e1ad644d66125b.jpg
95698585ea6f06880362feabc9b59943.jpg
4e6913ebce8d52feac0064a5ed7f3e6c.jpg
85ee673292af1647639c3f61b2c0c4cd.jpg
e43820b01d723f734ded2d760faf1542.jpeg
39ec295fc00d24c1049ec2107ed6ca04.jpg