Neuropati perifer yang disebabkan oleh kemoterapi (CIPN) adalah toksisitas utama yang membatasi pengobatan antikanker, termasuk pemberian obat paclitaxel. CIPN memengaruhi hingga 70% pasien yang diobati dengan paclitaxel, dan sekitar 30% mengalami gejala yang parah. CIPN dapat bertahan hingga bertahun-tahun setelah selesai kemoterapi, dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup pasien dalam jangka panjang.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami CIPN (chemotherapy-induced peripheral neuropathy) pada terapi paclitaxel. Pasien dengan kekurangan vitamin D juga dilaporkan mengalami CIPN yang lebih parah. Penelitian lain juga telah dilakukan untuk memvalidasi kadar vitamin D yang rendah sebagai faktor risiko CIPN.
Penelitian tersebut menggunakan data dan sampel dari studi fase III prospektif SWOG S0221 yang membandingkan regimen kemoterapi yang mengandung paclitaxel untuk kanker payudara stadium awal. Dalam penelitian dilakukan uji yang menilai kaitan antara kadar vitamin D yang rendah (≤20 ng/mL) dengan CIPN sensorik derajat ≥3 menggunakan multiple logistic regression dan disesuaikan menurut ras, usia, indeks massa tubuh, dan jadwal paclitaxel (diacak untuk pemberian mingguan atau setiap 2 mingguan). Selain itu, juga dilakukan uji yang menilai efek langsung defisiensi vitamin D terhadap hipersensitivitas mekanik pada mencit yang secara acak diberikan diet reguler atau diet defisiensi-vitamin D.
Hasilnya menunjukkan bahwa dari 1.191 pasien wanita yang dianalisis, 397 (33,3%) memiliki kadar vitamin D yang rendah saat pra-terapi, dan 195 (16,4%) mengalami CIPN derajat ≥3. Pasien dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki kejadian CIPN derajat ≥3 yang lebih tinggi dibanding pasien dengan kadar vitamin D yang cukup (20,7% vs 14,2%; OR 1,57; 95% CI 1,14-2,15; p=0,005).
Keterkaitan tersebut masih bermakna setelah penyesuaian untuk usia dan jadwal paclitaxel, tetapi tidak untuk ras. Pada percobaan mencit, diet defisiensi-vitamin D menyebabkan hipersensitivitas mekanik dan mencit tersensitisasi terhadap paclitaxel (p untuk keduanya <0,05).
Kesimpulan:
Kadar vitamin D yang rendah saat pra-terapi dikaitkan dengan risiko CIPN akibat paclitaxel yang lebih tinggi dan dapat menjadi faktor risiko yang mudah dideteksi untuk CIPN akibat paclitaxel yang dapat diatasi sebelum terapi untuk mencegah CIPN. Penelitian prospektif diperlukan untuk menentukan apakah suplementasi vitamin D dapat mencegah CIPN dan meningkatkan hasil terapi pada pasien kanker payudara dan jenis kanker lainnya.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
1. Chen CS, Zirpoli G, Barlow WE, Budd GT, McKiver B, Pusztai L, et al. Vitamin D insufficiency as a risk factor for paclitaxel-induced peripheral neuropathy in SWOG S0221. J Natl Compr Canc Netw. 2023;21(11):1172-1180.e3.
2. Jennaro TS, Fang F, Kidwell KM, Smith EML, Vangipuram K, Burness ML, et al. Vitamin D deficiency increases severity of paclitaxel-induced peripheral neuropathy. Breast Cancer Res Treat 2020;180:707-14.