Detail Article

Ivermectin untuk COVID-19, Ini Hasil Reviewnya

Johan Indra Lukito
Mei 25
Share this article
img-medicine.jpg
Updated 01/Sep/2022 .

Ivermectin merupakan obat anthelmintik dengan sediaan tablet 3 mg yang umumnya diberikan dengan dosis tunggal, yang telah diketahui memiliki sifat terapeutik yang lebih luas. Ivermectin memiliki aktivitas melawan virus demam kuning, demam berdarah, ensefalitis Jepang, dan ensefalitis tick-borne.


Aktivitas ivermectin terhadap beberapa virus RNA, seperti SARS-CoV-2, terkait dengan mekanisme yang menghambat transportasi virus ke inti sel yang dimediasi importin α/β1. Importin (IMP) α/β1 30 adalah heterodimer yang berikatan dengan protein kargo SARS-CoV-2 yang memindahkannya ke dalam inti sel, sehingga mengurangi respons antivirus sel inang. Ivermectin mengganggu kestabilan importin α/β1, mencegahnya dari pengikatan dengan protein virus dan dengan demikian menghambatnya memasuki inti sel.

 

Penelitian Ivermectin pada Pasien COVID-19

Sebuah penelitian kasus-kontrol menggunakan data yang dikumpulkan secara prospektif pada pasien yang didiagnosis dengan COVID-19 untuk membandingkan efikasi ivermectin dibandingkan dengan pasien COVID-19 yang menerima terapi medis tanpa ivermectin.

 

Hasil utama yang dinilai adalah proporsi pasien yang meninggal pada kelompok ivermectin dibandingkan dengan kontrol yang sesuai. Tingkat kematian dievaluasi pada kelompok pasien yang memerlukan ventilasi mekanik ini secara terpisah.

 

Pasien berasal dari 169 rumah sakit di 3 benua (Amerika Utara, Eropa, dan Asia) dan mencakup 704 pasien yang diobati dengan ivermectin. Untuk jumlah pasien kontrol yang sama, dilakukan pencocokan skor dari antara 68.230 pasien rawat inap lainnya yang tidak diobati dengan ivermectin dari aspek usia, jenis kelamin, ras atau etnis, komorbiditas, dan skor keparahan penyakit (qSOFA). Dengan demikian, terdapat 704 pasien yang mendapat ivermectin dan 704 kontrol yang menerima terapi medis tanpa ivermectin.

 

Dalam penelitian ini, ivermectin diverifikasi sebagai obat de novo yang dimulai setelah diagnosis untuk COVID-19 dan diberikan sesuai pertimbangan dokter dan dimaksudkan untuk pengobatan COVID-19. Dosis rata-rata ivermectin adalah 150 mcg/kgBB yang diberikan dalam dosis tunggal. Hasilnya, di antara pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik, lebih sedikit pasien yang meninggal dalam kelompok ivermectin (7,3% vs. 21,3%) dan tingkat kematian keseluruhan lebih rendah pada kelompok ivermectin (1,4% vs. 8%).

 

Kesimpulan:

Pemberian ivermectin pada pasien rawat inap dengan COVID-19 dikaitkan dengan mortalitas yang lebih rendah dan lama tinggal di rumah sakit yang lebih singkat. Temuan ini memerlukan konfirmasi dalam uji coba terkontrol secara acak. 

 

Image : Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)

Referensi:

1. Patel AN, Desai SS, Grainger DW, Mehra MR. Usefulness of Ivermectin in COVID-19 Illness. [Internet]. 2020 [Cited 2020 May 14]. Available from: http://www.proyectodime.info/documents/219/Utilidad_de_la_ivermectina.pdf

2. Medscape. Ivermectin. [Internet]. 2020 [Cited 2020 May 14]. Available from: https://reference.medscape.com/drug/stromectol-ivermectin-342657#5

3. USFDA. FAQ: COVID-19 and Ivermectin Intended for Animals. [Internet]. 2020 [Cited 2020 May 14]. Available from: https://www.fda.gov/animal-veterinary/product-safety-information/faq-covid-19-and-ivermectin-intended-animalsBPOM RI. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. 2020

4. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020

Share this article
Related Articles