Pada wanita dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS), clomiphene citrate (CC) merupakan terapi lini pertama untuk induksi ovulasi. CC memiliki sifat agonis dan antagonis estrogen sekaligus; CC berikatan dengan reseptor estrogen di hipotalamus yang menyebabkan penurunan kadar estrogen, meningkatkan kadar gonadotropin, mendukung terjadinya ovulasi, dan memperbaiki ketidakteraturan menstruasi.
Suplementasi antioksidan seperti Coenzyme Q10 (CoQ10) dapat menetralkan radikal bebas dan menurunkan stres oksidatif. Coenzyme Q10 (CoQ10) merupakan koenzim larut lemak yang terdapat dalam membran dalam mitokondria, yang telah digunakan sebagai antioksidan dan penurun stres oksidatif pada PCOS. Suatu studi dilakukan untuk membandingkan efek CoQ10 dan CC dibandingkan CC tunggal untuk induksi ovulasi pada pasien dengan PCOS.
Sejumlah 136 pasien PCOS [68 pada tiap kelompok: kelompok-A (CoQ10 + CC) dan kelompok-B (CC tunggal)] diteliti selama periode waktu 12 bulan(Februari 2021 hingga Januari 2022) di Departmen Obstetri dan Ginekologi, RS Lady Aitchison, Lahore, Pakistan. Pasien didiagnosis dengan PCOS berdasarkan kriteria Rotterdam: a) siklus menstruasi ireguler (oligomenore atau amenore sekunder),
b) ovarium polikistik yang ditetapkan berdasarkan ultrasonografi dan dapat memiliki tanda-tanda hiperandrogenisme atau acne, tanpa kelainan endokrin lainnya atau penyebab lainnya dari hiperandrogenisme.
Pasien yang terpilih pada kelompok studi (kelompok-A) diberikan CC 100 mg/hari dari hari siklus 2-6 selama 45 hari (2 siklus) dan CoQ10 kapsul lunak dengan dosis 3 x 50 mg dimulai dari hari siklus ke-2 hingga pemberian HCG. Pasien di kelompok kontrol (kelompok-B) mendapatkan CC saja dengan dosis 100 mg/hari, dua kali sehari dari hari siklus 2-6 selama 45 hari. Keluaran utama studi ini adalah hasil dari induksi ovulasi pada kelompok CoQ10+CC dibandingkan CC tunggal.
Hasil menunjukkan bahwa kelompok CoQ10 + CC mengalami keberhasilan induksi ovulasi yang lebih besar (23,5%) dibandingkan kelompok CC tunggal (17,6%). Namun, mayoritas individu pada kedua kelompok, 76,5% di kelompok CoQ10 + CC dan 82,4% di kelompok CC tunggal tidak berhasil mengalami induksi ovulasi. Temuan lanjutan menunjukkan bahwa kelompok CoQ10 + CC berhubungan dengan hasil durasi siklus dan skor hirsutisme pasca-terapi yang sedikit lebih superior dibandingkan CC tunggal.
Kesimpulan
CoQ10 tampaknya merupakan adjuvan yang potensial untuk terapi dengan clomiphene citrate. Pada wanita dengan PCOS, terapi kombinasi CoQ10 dan clomiphene citrate meningkatkan terjadinya ovulasi lebih dari clomiphene citrate tunggal.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: karolina-grabowska-Pexel)
Referensi:
Jamal H, Waheed K, Mazhar R, Sarwar MZ. Comparative study of combined co- enzyme Q10 and clomiphene citrate vs clomiphene citrate alone for ovulation induction in patients with polycystic ovarian syndrome. J Pakistan Med Assoc. 2023; 73: 1502-5.