Biji fenugreek dan daun kelor telah diketahui secara luas sebagai galactagogue di Indonesia. Galactagogue adalah senyawa yang digunakan untuk merangsang dan meningkatkan produksi ASI. Selain itu, biji fenugreek dan daun kelor diketahui memiliki kandungan flavonoid yang memiliki potensi merangsang hormon prolaktin dan oksitosin yang akan meningkatkan produksi ASI.
Biji fenugreek mengandung 323 kkcal, sedangkan daun kelor mengandung total 205 kkal. Biji fenugreek juga diketahui memiliki kandungan asam amino, serat, dan mineral. Keduanya diketahui cukup aman, efek samping keduanya diketahui meningkatkan produksi urin dan keringat karena sifatnya yang laksatif.
Studi di Indonesia mengevaluasi perbandingan efektivitas ekstrak biji fenugreek dengan daun kelor sebagai galactagogue. Sebanyak 32 ibu post partum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok biji fenugreek (n=16) dan kelompok daun kelor (n=16). Masing-masing zat aktif diberikan dalam bentuk tablet dengan dosis 2 tablet 500 mg per hari (pagi dan sore hari) selama tujuh hari. Penilaian pada hari kedelapan dilakukan dengan kuesioner dan lembar observasi terkait tanda-tanda kecukupan ASI.
Hasil studi menunjukkan bahwa kecukupan ASI tidak berbeda signifikan pada kedua kelompok (p=0,559), yaitu 93,75% pada kelompok daun kelor dan 87,5% pada kelompok ekstrak biji fenugreek. Pada studi ini tidak didapatkan adanya efek samping pada ibu ataupun bayinya karena dosis yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran.
Berdasarkan studi ini, dapat disimpulkan bahwa biji fenugreek dan daun kelor memiliki efektivitas serupa sebagai galactagogue dalam merangsang dan meningkatkan produksi ASI dengan keamanan yang baik.
Gambar: Ilustrasi (Foto oleh rawpixel.com - www.freepik.com)
Referensi:
Nur Khasanah, Liliana A, Sandra CJ. Perbandingan kecukupan ASI ibu menyusui antara konsumsi ekstrak daun kelor dengan konsumsi ekstrak biji fenugreek. Health Care: Jurnal Kesehatan. 2021;10(2):239–44.
