Rheumatoid arthritis (RA) adalah salah satu penyakit autoimun yang paling banyak terjadi. Diperkirakan ada sebanyak 17,6 juta pasien rheumatoid arthritis di dunia. Pada rheumatoid arthritis terbentuk antibodi yang beredar melalui sirkulasi darah yang dikenal dengan nama rheumatoid factor.
Rheumatoid factor menumpuk pada sendi, merangsang reaksi inflamasi, sehingga mengakibatkan gejala nyeri dan pembengkakan sendi.
Dr. Taylor dan tim melakukan sebuah uji klinik yang dipublikasi di jurnal RMD Open tahun 2022. Pasien rheumatoid arthritis diacak menjadi 3 kelompok, yaitu baricitinib 1 x 4 mg (n=159), baricitinib 1 x 4 mg + methotrexate 1x/minggu (n=215), methotrexate 1x/minggu (n=210). Parameter yang diavaluasi adalah nyeri (visual analogue scale/VAS).
Hasilnya didapatkan bahwa, baik baricitinib 1 x 4 mg dan baricitinib 1 x 4 mg + methotrexate 1x/minggu, keduanya lebih efektif secara bermakna dibandingkan dengan methotrexate 1x/minggu, p<0,001.
Kesimpulan:
Baricitinib monoterapi 1 x 4 mg lebih efektif dari methotrexate monoterapi 1 x per minggu untuk meredakan gejala nyeri (VAS), secara bermakna (p<0,001), pada pasien rheumatoid arthritis.
Referensi:
Taylor PC, Alten R, Gracia JMA, Kaneko Y, Walls C, Quebe A, et al. Achieving pain control in early rheumatoid arthritis with baricitinib monotherapy or in combination with methotrexate versus methotrexate monotherapy. RMD Open 2022;8(1):e001994.