
COVID-19 varian Delta atau B.1617.2 yang pertama dilaporkan di India telah menjadi varian yang dominan di banyak negara. Selain lebih mudah menular varian ini terindikasi menghasilkan risiko rawat inap yang lebih tinggi dibandingkan dengan COVID-19 varian Alpha.
Dr. Katherine dan tim dari Inggris melakukan sebuah penelitian observasional yang dipublikasikan di jurnal Lancet bulan Agustus 2021. Penelitian kohort ini mengevaluasi data whole-genome sequencing dari 8700 pasien COVID-19 varian Delta dan 34.000 pasien COVID-19 varian Alpha sejak 29 Maret hingga 23 Mei 2021. Dibandingkan berapa besar risiko pasien membutuhkan rawat inap antara varian Delta dengan varian Alpha setelah disesuaikan untuk usia, jenis kelamin, dan status vaksinasi.
Hasilnya, pasien COVID-19 varian Delta lebih berisiko untuk membutuhkan Rawat Inap dari varian Alpha dalam waktu 14 hari setelah spesimen diambil dengan Hazard Ratio 2,26. Perlu diperhatikan bahwa, sebanyak 74% dari pasien yang diteliti belum mendapatkan vaksin.
Kesimpulan:
Pasien COVID-19 varian Delta 2,26 kali lebih berisiko untuk membutuhkan rawat inap dibanding pasien COVID-19 varian Alpha.
Silakan lihat: KalbeMed News - COVID-19 Varian Delta Dua Kali Lebih Berisiko untuk Rawat Inap, Benarkah?
Gambar: www.pexels.com
Referensi:
Twohig KA, Nyberg T, Zaidi A, Thelwall S, Sinnathamby MA, Aliabadi S, et al. Hospital admission and emergency care attendance risk for SARS-CoV-2 delta (B.1.617.2) compared with alpha (B.1.1.7) variants of concern: A cohort study. Lancet Infect Dis 2021.